Network
“Saya pikir menggunakan Eddie sebagai kendaraan untuk alur cerita itu, itu memperkaya [narasi] dan terasa authentic seperti "Stranger Things". Sebagai penonton, kami berharap untuk menundanya entah bagaimana, untuk menganggapnya mengancam, tetapi Anda sebenarnya mulai merasa sedikit kasihan padanya. Miskin, malang, seperti yang nenek saya katakan. Dia hanya di tempat yang sempit, sungguh.”
Tapi ketika kita diperkenalkan dengan Eddie di Volume 1, dia sangat bersemangat dan bermata liar dia memancarkan potensi penjahat.
“Adegan pertama di mana Anda bertemu dengannya, dia sangat mencolok, sangat provokatif, mencari perhatian dan di wajah Anda. Jika Anda adalah orang yang tidak merespons dengan baik, Anda akan alergi. Saya merasa, ‘Akan sulit bagi penonton untuk menerima dan menyukai orang ini.’ Tapi itu adalah bukti tulisan brilian yang dimiliki [Duffer] Brothers, karena lain kali kita bertemu dengannya, ini adalah momen yang sangat lembut dengan [teman sekelas] Chrissy dan Anda mendapatkan sisi yang sangat berbeda darinya. Anda melihat antitesis dari karakter ini di episode pertama. Mereka menulisnya dengan penuh empati, dan sangat cerdas dalam bermain dengan arketipe, terutama arketipe sekolah menengah.” Kata pemeran Eddie tersebut.
Baca Juga: Puasa Arafah 9 Dzulhijjah Ikut Pemerintah atau Arab Saudi?
Eddie juga mengingatkan bahwa orang buangan bukan hanya kutu buku klub AV. Mereka juga anak-anak yang dipisahkan oleh status sosial ekonomi mereka. Eddie tinggal di trailer bobrok - kemungkinan perbedaan pembelajaran mereka, dan kurangnya kesempatan mereka.
“Sangat. Dan persahabatan adalah tema yang berharga untuk musim pertunjukan ini dan di saat-saat sulit dalam hidup kita semua. Kami membutuhkan teman, apakah itu untuk membantu kami melewati bagian sulit dari perpisahan atau mengalahkan Vecna.”
“Saya ingat Skype dengan saudara-saudara sebelum saya mendaftar, dan mereka tidak memberikan banyak. Mereka mengirimi saya beberapa email yang menanyakan apakah saya bermain gitar dan saya menjawab ya. Kemudian mereka mengirim naskahnya dan saya seperti meledak dan pergi membeli gitar sesegera mungkin dan mulai berlatih.” Kata Joseph Quinn saat ditanya apakah ia tahu tentang nasib Eddie ketika ditawari peran itu.
Baca Juga: Lirik Lagu ‘Janji Manismu’ Terry, Hatiku Membeku Mengingatkan Kata Janji Manismu
Di episode terakhir Volume 2, Eddie mendapatkan video metalnya sendiri. Dia berdiri di atas trailer di pemandangan neraka ini, mencabik-cabik "Master of Puppets" Metallica dengan gitar berbentuk V-nya.
“Itu gila. Itu melakukan banyak hal. Saya pikir ini adalah satu-satunya dunia di mana hal seperti itu bisa terjadi dan tidak terasa seperti pastiche. Rasanya tidak dipaksakan. Dan lucunya, itu tidak terasa melodramatis. Rasanya benar saja. Dan lebih dari segalanya, itu hanya terasa menyenangkan. Energi melalui seluruh jenis urutan konyol itulah yang menyatukan semua alur cerita ini. Crescendo itu sangat inventif dan akhirnya sangat menghibur.”
Artikel Rekomendasi