Surat Al Maidah Ayat 47 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsir

- 5 Juli 2022, 21:53 WIB
Tafsir Al Maidah ayat 47
Tafsir Al Maidah ayat 47 /unsplash/MATAQ Darul Ulum

BeritaSampang.com - Surat Al Maidah ayat 47 berisi tentang perintah Allah kepda umat Nabi Isa untuk mengikuti ajaran dalam kitab Injil.

Surat  Al Maidah adalah surat ke-5 dalam Al Qur'an yang terdiri dari 120 surat. Surat ini tergolong dalam surat Madaniyyah dan terletak dalam Al Qur'an juz 6 sampai juz 7.

Surat ini dinamakan Al Maidah (hidangan) karena memuat kisah para pengikut setia nabi Isa yang meminta kepada nabi Isa agar Allah menurunkan Al Maidah (hidangan makanan) dari langit untuk mereka.

Baca Juga: Berburu Hewan Kurban, Baim Wong Dapat Sapi 'Artis' Jenis Simental

Surat Al Maidah juga disebut Al-Uqud (perjanjian), karena kata itu terdapat pada ayat pertama surah ini, di mana Allah menyuruh agar hamba-hamba-Nya memenuhi janji terhadap Allah maupun perjanjian-perjanjian yang mereka buat terhadap sesamanya.

Surat ini juga dinamakan Al-Munqidz (yang menyelamatkan), sebab pada bagian akhir surah ini memuat kesaksian Isa Al-Masih terhadap kaum pengikutnya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam surat Al Maidah ayat 47 :

وَلْيَحْكُمْ اَهْلُ الْاِ نْجِيْلِ بِمَاۤ اَنْزَلَ اللّٰهُ فِيْهِ ۗ وَمَنْ لَّمْ يَحْكُمْ بِمَاۤ اَنْزَلَ اللّٰهُ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ

Arab-Latin:
Walyahkum ahlul-ingjiili bimaaa angzalallohu fiih, wa mal lam yahkum bimaaa angzalallohu fa ulaaa-ika humul-faasiquun.

Terjemah:
"Dan hendaklah pengikut Injil memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barang siapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang fasik." (QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 47).

Baca Juga: Resep Masakan 'Sosis Bakar BBQ' Hanya 3 Bahan, Lengkap dengan Kentang Tumbuk Keju dan Saus Bawang

Tafsir Ringkas Kemenag:
Dalam ayat ini dengan tandas Allah memerintahkan pengikut Kitab Injil, yaitu Penganut syariat Nabi Isa, agar melaksanakan isi kitab Injil sampai datangnya nabi dan rasul penutup dari bangsa Arab, agar mereka menghukum sesuai dengan apa yang diturunkan Allah di dalamnya, tidak diselewengkan dan tidak menginginkan keinginan hawa nafsunya, seperti halnya pengamalan syariat Nabi Musa. 

Sekalipun demikian, tidak sedikit dari mereka yang tidak patuh, menyelewengkan makna dan pengertiannya. Mereka mengubah dan menyesuaikan dengan kehendak pemimpin-pemimpinnya, sehingga Kitab Injil yang asli tidak diketahui lagi di mana adanya. Mereka adalah orang-orang fasik karena tidak lagi menghukum dan memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah.***


Baca Juga: Ramai Diperbincangkan Devy Anastasia MasterChef Punya Akun OnlyFans, Netizen Kecewa Lihat Isinya: Kena Prank

Editor: Imron Basuki Rahmat

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x