Berikut 7 Alasan Pemindahan Ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Menurut Jokowi, Salah Satunya Ancaman Bencana

8 Februari 2022, 20:05 WIB
7 alasan pemindahan ibu kota ke Kalimantan menurut Jokowi /Instagram/@Jokowi

BeritaSampang.com - Indonesia telah melakukan pemindahan ibu kota ke pulau Kalimantan, tepatnya di Penajem, Kutai Kalimantan Timur.

Dan pemerintah kini telah membuat desain ibu kota baru negara dengan sangat megah dengan nama Nusantara yang telah dipilih secara langsung oleh presiden jokowi setelah melakukan sayembara sebelumnya.

Namun perlu kita bertanya mengapa ibu kota Indonesia harus pindah ke kalimantan?

Baca Juga: Ramalan Shio Anjing dan Shio Babi Rabu 9 Februari 2021: Jangan Takut untuk Meminta Apa yang Kamu Inginkan

Jokowi selaku presiden Indonesia menjelelaskan alasan pemindahan ibu kota ke Kalimantan.

Seperti dikutip BeritaSampang.com dari Portal Berita Priangantimurnews.com yang berjudul "7 Alasan Penting Pindahnya Ibu Kota Negara ke Pulau Kalimantan Menurut Presiden Jokowi"

Berikut 7 alasan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan menurut Presiden Jokowi.

1. Sekitar 57% penduduk Indonesia terkonsentrasi di Pulau Jawa yaitu sebanyak 150,18 juta jiwa.

2. Kontibusi ekonomi Pulau Jawa sebanyak 59% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional.

Baca Juga: Relasi Antara Berhaji dan Bersedekah, Mana yang Harus Dijadikan Prioritas Seorang Muslim, Jawaban Buya Yahya

3. Krisis ketersediaan Air di Pulau Jawa terutama DKI Jakarta dan Jawa Timur

Kondisi air yang paling buruk berada di daerah Jabodetabek. Sehingga, sangat penting untuk memindahkan Ibu Kota Negara ke Pulau Kalimantan.

4. Konversi lahan terbesar terjadi di Pulau Jawa

Dalam bebarapa dasawarsa terakhie, Pulau Jawa mengalami konversi lahan terbesar di antara gugus pulau lainnya di Indonesia.

Tren konversi lahan ini diperkirakan akan berlanjut hingga beberapa tahun kedepannya.

5. Perubahan urbanisasi sangat tinggi

Dengan adanya perubahan urbanisasi ini akan berdampak pada kemacetan yang tinggi dan kualitas udara yang tidak sehat.

Pada tahun 2013, Jakarta menempati peringkat ke-10 kota terpadat di dunia (UN, 2013).

Sementara, pada tahun 2017 menjadi peringkat ke-9 kota terpadat di dunia (WEF, 2017).

Baca Juga: Imam Muhammad Menambahkan Penyakit Gila, Belang, dan Lepra Bagi Istri Berhak Menuntut Fasakh Karena Cacat

6. Penurunan daya dukung lingkungan Jakarta.
Muka air tanah turun sebanyak 7,5 hingga 10 cm/tahun.

Kualitas air sebanyak 75% waduk tercemar berat dan 61% air sungai tercemar berat.

Selain itu, kenaikan muka air laut sebanyak 25 sampai 50 cm yang diperkirakan terjadi pada tahun 2050.

7. Ancaman bahaya banjir, gempa bumi, dan tanah turun di Jakarta, Pulau Jawa

Sekitar 50% wilayah Jakarta memiliki tingkat keamanan banjir di bawah 10 tahunan.

Baca Juga: Horoskop Harian Zodiak Gemini, Selasa 8 Februari 2022: Kamu Sedikit Stres Hari Ini

Kemudian, wilayah Jakarta juga terancam oleh aktivitas gunung Api seperti Krakatau dan Gunung Gedea.

Selain itu, berpotensi gempa bumi-tsunami megathrust- Selatan, Jawa Barat dan Selat Sunda dan gempa darat sesar Baribis, Sesar Lembang, dan Sesar Cimandiri.

Selain itu, penurunan tanah mencapai 35-50 cm selama kurun waktu tahun 2007-2017.

Itulah 7 alasan penting kenapa Ibu Kota Indonesia pindah dari Pulau Jawa ke Pulau Kalimantan.***

(Ambiyani/Priangantimurnews)

Baca Juga: Ingin Mendapatkan Penghasil Rp 100 Ribu per Hari? Coba 5 Peluang Bisnis Berikut Ini

 

Editor: Imron Basuki Rahmat

Sumber: Priangan Timur News

Tags

Terkini

Terpopuler