Untuk Mempermudah Izin Usaha, Jokowi Inginkan Sehari Terbit 100 ribu NIB

- 13 Juli 2022, 18:31 WIB
Untuk Mempermudah Izin Usaha, Jokowi Inginkan Sehari Terbit 100 ribu NIB /
Untuk Mempermudah Izin Usaha, Jokowi Inginkan Sehari Terbit 100 ribu NIB / /Instagram/@jokowi/

BeritaSampang.com – Baru mencapai 7.000 NIB penerbitan sehari, Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin menargetkan Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dapat dikeluarkan atau diterbitkan hingga 100.000 per hari.

"Dulu sebelum ada OSS (Online Single Submission), itu per hari paling hanya 2.000 izin keluar. Sekarang sudah sampai angka 7-8 ribu per hari. Tapi yang saya minta bukan angka 7-8 ribu per hari, yang saya minta 100.000 per hari, izin harus keluar," ucap Presiden Jokowi dalam acara Pemberian NIB Pelaku UMK Perseorangan Tahun 2022 di Jakarta, Rabu, dikutip dari Antara News.

Baca Juga: Ubah Kebiasaan Kita InsyaAllah Nasib Kita Akan Berubah, Simak Penjelasannya!

Presiden Jokowi berkata bahwa NIB amatlah penting dimiliki oleh pelaku usaha khususnya UMKM, karena itu ia memastikan proses pengajuan NIB berlangsung cepat dan tanpa biaya.

"Saya sudah cek saat itu, waktu OSS jadi, apakah benar yang namanya NIB ini cepat? Saat itu saya melihat cepat, tapi nanti mau saya cek lagi apakah sampai saat ini masih cepat. Dan saya senang NIB yang terbit dari Agustus 2021 sampai Juli 2022 sudah 1,5 juta," ujar Presiden Jokowi.

Terkait target 100.000 NIB per hari, Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut merupakan tanggung jawab kepala daerah.

Baca Juga: Disney Akan Bekerja Sama Dengan BTS untuk Membuat Serial Dokumenter Grup K-Pop Tersebut

Dengan jumlah UMKM di Indonesia sebanyak 65,4 juta per tahun 2021, Presiden juga mengingatkan bahwa kontribusi usaha ini terhadap PDB sangat besar yakni mencapai 61 persen. Sehingga dia menekankan seluruh jajarannya dan pemerintah daerah untuk serius mengurus UMKM.

Baca Juga: Tes IQ: Hanya Orang Cerdas yang Bisa Mecahkannya Tanpa Menggunakan Kalkulator!

"Oleh sebab itu pemerintah kalau nggak ngurus UMKM, keliru, salah besar. Karena kontribusi terhadap ekonomi nasional 61 persen. Dan penyerapan tenaga kerja 97 persen itu di UMKM, bukan di (perusahaan) yang gede-gede, ini perlu dicatat," ucap Presiden.***

Halaman:

Editor: Nurul Azizah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x