Mendahulukan Kepentingan Daripada Keinginan (Bagian 1) 'Be A Super Woman'

- 24 Desember 2021, 09:00 WIB
Mendahulukan Kepentingan Daripada Keinginan (Bagian 1) "Be A Super Woman"
Mendahulukan Kepentingan Daripada Keinginan (Bagian 1) "Be A Super Woman" /Imroatul Hasanah /

 

BeritaSampang.com - Mendahulukan Kepentingan Daripada Keinginan (Bagian 1)

Barangkali Anda termasuk istri dan lelaki sibuk, berkarir serta berambisi untuk maju dalam profesinya. Entah seorang dokter, insinyur, pengarang maupun pengusaha.

Tampaknya Anda bangga karena tumpuan perekonomian rumah tangga begitu mantap. Tetapi, bahagiakan Anda?

Baca Juga: Pencemburukah Suami Anda? (Bagian 3) Be A Super Woman

Sebagaian dari wanita mungkin bahagia bila dilihat dari segi kulitnya. Namun seperti diuraikan di atas tadi bahwa dalam kemegahan suatu rumah tangga agaknya tersimpan krisis dan kerapuhan jiwa. Lain lagi bagi istri-istri yang suaminya

berkedudukan kelas ekonomi menengah. Ia harus pandai mengatur belanja rumah tangga. Jika anda termasuk golongan wanita ini, maka hendaknya anda harus bisa dan pandai memperhitungkan saat suami menerima gaji.

Baca Juga: Pencemburukah Suami Anda? (Bagian 4) Be A Super Woman

Karena kebanyakan, seorang wanita manakalah suaminya sudah gajian, ada saja yang dibutuhkan. Tampaknya pengeluaran per ekonomian lepas kontrol, lalu pada saat tanggung bulan, anda kesana kemari mencari pinjaman.

Dan saat tanggal muda datang, gaji suami anda habis buat tutup lubang. Hal-hal semacam ini hendaknya tidak perlu terjadi jika seorang istri pandai mengatur pengendalian perekonomian rumah tangga.

Baca Juga: Pencemburukah Suami Anda? (Bagian 5) Be A Super Woman


Syukur-syukur kalau Anda pun ikut bekerja mencari nafkah demi memburu kebutuhan hidup.

Masalah gali lubang tutup lubang ini merupakan hal yang biasa terjadi di kota-kota. "Gaji suami saya tidak mencukupi kebutuhan hidup dalam sebulan, kalau tidak hutang sana, hutang sini bagaimana bisa makan",

Begitulah kilah istri-istri yang hidup di kota dengan gaji suami pas-pasan. Mengapa di kota kebanyakan istri-istri mengalami persoalan perekonomian yang hampir sama?

Baca Juga: Pencemburukah Suami Anda? (Bagian 6) Be A Super Woman

Ini karena pengaruh faktor kebutuhan yang frekuensinya lebih tinggi jika dibanding dengan kehidupan di desa. Alasan seperti itu agaknya sangat disetujui oleh wanita-wanita kota.

Memang, di kota orang selalu ditawari pada hal-hal yang menarik, setiap hari keluar masuk salesman-salesman yang merayu Anda agar mau membeli barang yang diperkenalkan.

Baca Juga: Pencemburukah Suami Anda? (Bagian 6) Be A Super Woman

Jika Anda lupa bahwa kebutuhan dibelakang hari masih begitu banyak tentu anda akan membeli barang ini dan barang itu.

Tetapi, seorang istri yang baik, meskipun dengan gaji pas-pasan dan hidup di kota besar ia akan tetap tenang.

Tetap bisa mengatur keuangan yang terbatas itu. Begitu juga untuk diri Anda, dianjurkan agar Anda tidak bernafsu untuk mempunyai barang-barang yang sebenarnya tidak begitu penting dalam kehidupan rumah tangga anda.

Baca Juga: Pencemburukah Suami Anda? (Bagian 7) Be A Super Woman

Hendaknya anda tetap pada pendirian anda agar tidak terpancing pada penawaran barang barang bagus dari salesman-salesman yang datang kerumah.

Sebenarnya, meskipun gaji sang suami itu pas-pasan, dijadikan cukup sebulan pun bisa. Atau dihabiskan seminggu juga dapat.

Semua tergantung Anda, bagaimana a cara Anda berbelanja. Rasa cukup dan tidak cukup itu sepenuhnya bergantung pada Anda sebagai istri dalam rumah tangga.

Ketahuilah bahwa seorang suami hanyalah bisa mencari nafkah, tentang dibelanjakan atau tidak terserah Anda karena gajian selama sebulan sepenuhnya Anda kendalikan.

Penulis: Larasati Santoso Putri
Buku: Be A Super Woman
Hal: 97-100***

Halaman:

Editor: Solehoddin


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini