Les Privat di Tengah Pandem: Stay Safe, Stay Smart!

- 28 Juli 2021, 15:24 WIB
Les privat di tengah pandemi
Les privat di tengah pandemi /Jerry Wang/unsplash

BeritaSampang.com - Keberadaan bimbingan belajar tak bisa dipisahkan dalam pendidikan Indonesia. Walau telah menjamur berbagai bimbingan dan platform online, bimbingan privat atau yang dikenal dengan les privat tetap memiliki tempat di hati pelajar Indonesia.

Seiring berjalannya waktu, les privat terbagi menjadi dua. Les privat ketika mentor datang ke rumah peserta didik dan les privat saat peserta didik datang ke rumah mentor. Keduanya sama saja, tergantung pada kesepakatan awal.


Dilansir dari kelaspintar.id, les privat merupakan kegiatan belajar yang dilakukan di luar sekolah namun masih mengacu dengan kurikulum yang diberikan oleh sekolah. Bersifat privat dengan jam belajar yang fleksibel.


Namun, adanya pandemi yang mendera Indonesia, mau tidak mau mampu mengubah tatanan pendidikan Indonesia secara masif. Pada umumnya, pembelajaran sekolah-sekolah di Indonesia di masa pandemi terbagi menjadi 4. Hal ini tergantung pada kebijakan sekolah masing-masing, yakni:


Sekolah Tatap Muka 100 Persen


Sekolah tatap muka dengan kehadiran murid 100% hanya terjadi di lembaga agama dan lingkungan pedesaan yang kondusif, misalnya pondok pesantren. Hal ini dikarenakan keseluruhan muridnya merupakan santri yang menetap di dalam pesantren dan tidak terjadi kontak dengan orang luar kecuali sebagian tanaga pendidik.

Dalam hal ini, tentunya tenaga pendidik yang bersangkutan telah memenuhi protokol kesehatan yang aman bagi siswa (santri). Keadaan ini bisa ditemui di berbagai pesantren di Indonesia dan sebagian sekolah di desa-desa Bima, Nusa Tenggara Barat.

Sekolah Tatap Muka dengan Skala 50:50


Sekolah tatap muka dengan skala kehadiran murid sebesar 50:50 yaitu sekolah yang mengadakan kegiatan belajar-mengajar dengan persentase kehadiran murid setiap kelasnya maksimal 50 persen. Adapun 50 persen murid lainnya masuk secara bergantian.

Sekolah tatap muka 50:50 biasanya diselingi dengan kegiatan daring lainnya. Seperti penggunaan zoom, google meet dan aplikasi pembelajaran lainnya. Keadaan ini bisa ditemu di beberapa daerah seperti di sebagian Malang, Lamongan, Jember, Pamekasan dan Sumenep (Madura), dan Padang, Sumatera Barat.


Full Daring (via Aplikasi)


Pembelajaran jenis ini memakai zoom google meet dan aplikasi pembelajaran lainnya sebagai media pembelajaran. Keadaan ini bisa ditemu di beberapa daerah seperti sebagian di Sampit, Bogor, Bekasi, dan Kediri.

Full Daring (Hanya Pemberian Tugas Saja)


Pembelajaran jenis ini hanya berpatokan dengan buku saja. Selain itu guru memberi tugas tanpa disertai penjelasan materi yang terdapat pada buku. Hal ini mendapatkan keluhan dari seorang murid kelas 9 yang berdomisili di Karanganyar.

Menurutnya pembelajaran full daring seperti ini tidak akan efektif sebab banyak siswa yang kurang mengerti jika hanya membaca buku saja. Harusnya guru juga menyediakan video/audio penjelasan dari materi yang terdapat di buku.
Keadaan ini bisa ditemu di beberapa daerah seperti sebagian di Bangkalan (Jawa Timur), Karanganyar (Jawa Tengah).

Tantangan Les Privat Saat Pandemi


Dengan adanya beberapa jenis pembelajaran di masa pandemi, tak menyurutkan minat orang tua untuk mencari les privat kepada anak-anaknya. Terlebih keberadaan jenis pembelajaran keempat; full daring yang hanya memberikan tugas, semakin memantapkan orang tua untuk menyewa jasa tentor privat.

Hal ini membantu orang tua yang sibuk bekerja atau tidak paham pada materi sekolah yang dihadapi anak-anaknya.
Dalam melaksanakan les privat saat pandemi, ada dua tips khusus yang selayaknya dipenuhi, yaitu:


1. Kesehatan dan kebersihan menjadi patokan utama.

Tentor harus sedia masker dan handsanitizer setiap saat. Agar tidak hanya mendidik murid dengan nyaman, namun juga tetap sehat. Bahkan menurut Mumtaz Course −salah satu lembaga les privat yang berbasis di Malang, Jember dan Surabaya, Mumtaz menyediakan tes rapid bagi tentornya dan evaluasi kesehatan berkala bagi murid dan tentor.


2. Pembelajaran tidak boleh monoton, terlebih bagi siswa sekolah dasar yang full daring, karena tentor tidak hanya bertindak sebagai tentor saja tetapi sebagai guru.

Hal ini agar siswa bisa merasakan pembelajaran yang menyenangkan. Nyatanya adanya pandemi tidak menghalangi jasa les privat, justru semakin menjamur. Sebab keberadaan les privat tak bisa dipisahkan dengan kebutuhan belajar anak-anak Indonesia.

Dua tips di atas merupakan kunci utama agar les privat di masa pandemi dapat berjalan dengan sukses. Les Privat; Stay Safe, Stay Smart!

Editor: Alfiyah Rizzy Afdiquni


Artikel Rekomendasi

Terkini