Alasan-Alasan Mengapa Jurnal Ilmiah Terkesan Berat untuk Dibaca

- 15 September 2021, 11:17 WIB
Ilustrasi Jurnal Ilmiah
Ilustrasi Jurnal Ilmiah /Jess Bailey

BeritaSampang.com - Membaca jurnal ilmiah yang sarat ilmu, sering kali sulit dipahami masyarakat awam. Memang, jurnal ilmiah selalu identic dengan akademisi.
Masyarakat dibuat tidak paham pada istilah-istilah yang terasa berasal dari luar planet, hingga membaca jurnal ilmiah terasa sulit.

Padahal membaca jurnal ilmiah bisa menjadi saluran bagi masyarakat untuk memahami berbagai kondisi terbaru secara terukur.
Intinya sebetulnya membaca jurnal bisa membuat masyarakat awam memahami informasi yang benar tentang sebuah masalah, karena telah dibuktikan oleh penulis jurnal itu.

Biasanya penulis jurnal menggunakan metode-metode ilmiah untuk membuktikan kebenaran dari sebuah pendapat.
Akademisi yang menulis jurnal itu jadi seperti orang yang terpisah dari Bumi. Tulisan mereka tidak dikenali dan jauh dari jangkauan masyarakat luas.

Profesor dan Mantan Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Edy Suandi Hamid, sampai menyatakan bahwa kondisi seperti itu sebagai pemborosan besar hasil riset di Indonesia.

Baca Juga: Sedang Cari Kerja? Berikut Aplikasi Cari Kerja yang Terpercaya

Penelitian akademisi selalu membutuhkan modal waktu, tenaga, pikiran dan uang, yang hasilnya tertuang dalam jurnal atau bentuk karya tulis ilmiah lain.
Dilansir dari Ring Times Banyuwangi melalui theconversation.com, ada tiga penyebab para akademisi membuat jurnal ilmiah yang keren, hebat, canggih, namun tidak bisa dikonsumsi masyarakat.

Kutukan Ilmu Pengetahuan

Jadi ada sebuah kutukan yang namanya kutukan ilmu pengetahuan.
Kutukan ini membuat seakan-akan ilmu dan ilmuwan memiliki jarak yang jauh dengan masyarakat kebanyakan.

Jadi kondisi ilmu pengetahuan dan ilmuwan yang terpisah dengan masyarakat dipandang sebagai bawaan mereka sejak lahir dan melekat selamanya bak kutukan.
Sumber masalahnya ilmuwan menulis jurnal ilmiah menggunakan perspektif keilmuan, bukan sudut pandang masyarakat yang menjadi sasaran publikasinya.
Pengambilan perspektif itu tanpa sengaja juga berpengaruh pada pemilihan kata atau istilah dan penyusunan kalimat dalam jurnal ilmiah.

Halaman:

Editor: Alfiyah Rizzy Afdiquni

Sumber: Ring Times Banyuwangi


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini