Fenomena Polisi Cepek di Tengah Hutan Baluran Situbondo-Banyuwangi

- 2 Juni 2022, 13:06 WIB
Polisi cepek atur lalu lintas akibat adanya pembangunan bahu jalan di Hutan Baluran Situbondo-Banyuwangi
Polisi cepek atur lalu lintas akibat adanya pembangunan bahu jalan di Hutan Baluran Situbondo-Banyuwangi /Dok. Berita Sampang/Zidnie Amaliah

BeritaSampang.com – Polisi cepek atau yang kerap disebut ‘Pak Ogah’ adalah orang yang berusaha mengatur lalu lintas dengan imbalan uang seikhlasnya dari pengguna jalan. Istilah Pak ‘Ogah’ diambilkan dari tokoh Pak Ogah di serial Si Unyil yang kerap kali meminta imbalan uang setelah membantu orang lain.

Polisi cepek muncul secara spontan di Indonesia seiring dengan himpitan ekonomi masyarakat Indonesia. Cepek berarti 100 rupiah, namun pada kenyataannya nominal uang yang diberikan berupa uang receh 500 rupiah atau lebih.

Polisi ini biasanya banyak ditemui di perempatan, pertigaan, jalan berlubang, jembatan sempit, maupun jalan satu arah yang sempit. Namun apa jadinya jika kita menemukan fenomena polisi cepek di jalan tengah hutan Baluran perbatasan Situbondo- Banyuwangi. Jalan tersebut merupakan jalur lintas provinsi yang merupakan jalan lebar dan tidak terlalu padat kendaraan.

Baca Juga: Kebiasaan Sebelum Tidur yang Wajib Dihindari, Generasi Z Wajib Tahu!

Kemunculan polisi cepek di sepanjang jalan hutan Baluran karena ada kendaraan besar mogok maupun pembangunan jalan. Mereka membantu buka tutup jalan raya dan mengatur lalu lintas yang memang merupakan jalur cepat.

“Di jalur hutan Baluran ini sering sekali ada polisi cepek dadakan. Entah itu karena truk mogok, pecah ban, maupun perbaikan jalan,” ujar Tomy salah satu pengguna jalan.

Sebagai pengguna jalan, mungkin ada yang merasa terbantu dengan adanya polisi cepek tersebut adapula yang merasa terganggu dan menganggap polisi cepek justru menimbulkan kemacetan. Karena polisi cepek adalah masyarakat sipil yang tidak dibekali kemampuan mengatur lalu lintas jalan. Bisa jadi mereka asal-asalan mengatur lalu lintas demi imbalan uang semata.

“Saya sih tidak ada masalah dengan keberadaan polisi cepek di area hutan ini, selama mereka tidak melakukan pemerasan atau pemaksaan,” tutur Tomy.

Baca Juga: Tradisi Grebeg Pancasila, Kegiatan Rutin Jelang Hari Lahir Pancasila di Kota Blitar

Halaman:

Editor: Imron Basuki Rahmat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x