Pesimisnya Data Tenaga Kerja Amerika Serikat Picu Penguatan Terhadap Rupiah

- 10 Januari 2022, 16:54 WIB
Ilustrasi uang.
Ilustrasi uang. /Pixabay/emAji/

BeritaSampang.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta ditutup menguat dipicu pesimisnya data tenaga kerja Amerika Serikat pada Senin, 10 Januari 2022.

Rupiah sore ini ditutup menguat 52 poin atau 0,36 persen ke posisi Rp14.299 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.351 per dolar AS.

"Dolar AS dalam tekanan karena sentimen pesimisnya data non-farm payroll AS yang dirilis pada hari Jumat lalu," kata analis Monex Investindo Futures Faisyal dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan jumlah tenaga kerja bertambah 199.000 pekerjaan pada bulan lalu, angka tersebut di bawah estimasi untuk penambahan sebesar 400.000 pekerjaan.

Dari ketegangan geopolitik, pelaku pasar tampaknya mencemaskan memburuknya hubungan antara AS dengan Rusia terkait ketegangan di Ukraina karena kedua belah pihak tampaknya masih berjauhan, dan kegagalan berisiko menimbulkan konfrontasi bersenjata di kawasan Eropa.

Sementara itu, dari penyebaran Covid-19 terlihat semakin memburuk di seluruh dunia setelah negara-negara seperti AS, Australia, dan Inggris melaporkan rekor jumlah kasus dalam beberapa pekan terakhir.

Dari domestik, jumlah kasus harian Covid-19 pada Minggu, 9 Januari 2022 kemarin mencapai 529 kasus, sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 4,27 juta kasus.

Sedangkan, jumlah kasus meninggal akibat terpapar Covid-19 mencapai 2 kasus, sehingga totalnya mencapai 144.129 kasus.

Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 211 kasus, sehingga total pasien sembuh mencapai 4,12 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif Covid-19 mencapai 6.108 kasus.

Halaman:

Editor: Miftahul Arifin

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah