Mengenal Usmar Ismail Sang Bapak Perfilman Nasional

BeritaSampang.com - Dunia Perfilman Nasional harus berterima kasih kepada Usmar Ismail atas kepeloporannya.

Pria yang lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, pada 20 Maret 1921 ini menjadi Pelopor  Perfilman Indonesia.

sejak dekade 20-an dunia layar lebar telah muncul dan berkembang di Indonesia. Akan tetapi baru pada dekade 50-an, jagat perfilman Indonesia merangkai jatidirinya yang mana Usmar Ismail menjadi pelopornya.

Baca Juga: Dana Pengecatan Pesawat Mencapai Rp 2 Miliar, Mardani Ali Sera: Bisa Digunakan Untuk Membayar Insentif NAKES

Lahir dari keluarga yang berpendidikan Usmar Ismail dianugerahi bakat yang luar biasa, ia tak hanya piawai sebagai sutradara, tetapi ia juga piawai dalam membuat syair.

Karena bakatnya itu banyak karya syair dan cerpen-cerpennya yang dimuat Pandji Poestaka dan Kebudayaan Timur.

Dirangkum BeritaSampang.com dari beberapa sumber, Banyak karya yang sudah ia hasilkan, seperti, Film Darah dan Doa (1950) yang dikenal sebagai Film Nasional pertama, Film “Pedjuang” yang ditayangkan di Festival Film Moskwa ke-2, dan masih banyak lagi karya film-film yang ia produksi.

Baca Juga: Mau Kuliah ke Turki? Follow Akun-Akun di Bawah Ini

Pria yang sempat menimbah ilmu sinematografi di Amerika Serikat pada tahun 1953 ini dikenal juga sebagai perintis teater Indonesia yang memakai naskah dan teater Barat, mendirikan Koran Rakjat, Patriot, ATNI (Akademi Teater Nasional Indonesia), dan majalah kebudayaan Arena. Dan Pada tahun 1947, ia terpilih menjadi Ketua PWI (Persatuan Wartawan Indonesia).