Pahala tercuri? dan Menjadi Orang Bangkrut? Kok bisa? Inilah Hadits Nabi Tentang Hal Itu.

30 Oktober 2021, 10:28 WIB
Ilustrasi pelaku pencurian. /Pikiran Rakyat

BeritaSampang.com - Sebagai seorang muslim kita sering mendengar istilah pahala dimana jika diibaratkan pahala merupakan upah dari pekerjaan ibadah yang kita perbuat.

Namun layaknya harta benda yang kita punya ternyata pahala juga bisa tercuri.

Tapi bedanya jika harta benda tercuri oleh perbuatan orang lain maka pahala tercuri oleh perbuatan kita sendiri.

Baca Juga: Istighfar tidak menghapus dosa? malah semakin berdosa? berikut penjelasan Ustdaz Adi Hidayat

Loh kok bisa? ya karena ternyata perbuatan dosa yang kita kerjakan tidak hanya menambah dosa saja namun ada juga yang mengurangi dan mentransfer pahala tersebut pada orang lain atau bisa diistilahkan "tercuri".

Lantas perbuatan apa yang bisa membuat pahala kita tercuri? berikut hadits nabi ketika menjelas tentang "Muflis" (orang bangkrut)

Baca Juga: Dawamkan Kalimat Ini Untuk Mempercepat Doa!, Kajian dari Ustad Adi Hidayat

أَتَدْرُونَ مَنِ الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ (روه مسلم و أحمد)

“Tahukah kalian siapa muflis (orang yang bangkrut) itu?”

Para sahabat menjawab, ”Muflis (orang yang bangkrut) itu adalah yang tidak mempunyai uang maupun harta benda.”

Kemudian Nabi SAW bersabda: “Muflis (orang yang bangkrut) dari umatku ialah, orang yang datang pada hari Kiamat membawa (pahala) shalat, puasa dan zakat, namun (ketika di dunia) dia telah mencaci dan (salah) menuduh orang lain, makan harta orang lain, menumpahkan darah dan memukul orang lain (tanpa hak). Maka orang-orang itu akan diberi pahala dari kebaikan-kebaikannya. Jika telah habis kebaikan-kebaikannya, maka dosa orang-orang itu akan ditimpakan kepadanya, kemudian dia akan dilemparkan ke dalam neraka” (HR. Muslim 6744 & Ahmad 8029).

Baca Juga: Neraka Bagi Orang yang Shalat!, Ini Dia Penjelasan Ustad Adi Hidayat

Dari hadits di atas orang-orang yang termasuk golongan "Muflis" yaitu:
1. Orang-orang yang suka mencaci maki dan salah menuduh orang lain.
2. Orang yang memakan harta orang lain tanpa hak.
3. Orang yang suka menumpahkan darah dan memukul orang lain tanpa alasan yang benar.

Orang tersebut pada hari kiamat kelak semua pahalanya akan "tercuri" oleh orang-orang yang mereka caci maki, mereka asal tuduh, mereka makan hartanya tanpa seizinnya, merek bunuh dan pukuli tanpa alasan.

Dan ketika pahala mereka tidak cukup untuk membayar perbuatan mereka maka dosa-dosa orang tersebut akan limpahkan pada mereka.

Baca Juga: Isolasi dan PPKM juga diajarkan oleh Rosulullaah dalam menyikapi pandemi

Dan termasuk juga pada perbuatan-perbuatan di atas adalah Ghibah. Apakah ghibah itu?

Berikut hadits yang menjelaskan tentang ghibah.

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ : أَتَدْرُوْنَ مَا الْغِيْبَةُ ؟ قَالُوْا : اللهُ وَ رَسُوْلُهُ أَعْلَمُ، قَالَ : ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ، فَقِيْلَ : أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِيْ أَخْيْ مَا أَقُوْلُ ؟ قَالَ : إِنْ كَانَ فِيْهِ مَا تَقُوْلُ فَقَدِ اغْتَبْتَهُ، وَ إِنْ لَمْ يَكُنْ فِيْهِ مَا تَقُوْلُ فَقَدْ بَهَتَّهُ (روه مسلم)

Dari Abu Hurairah bahwa sesungguhnya Rosulullaah SAW bersabda: "Tahukah kalian apa itu ghibah?’ Lalu sahabat berkata: ‘Allah dan rasulNya yang lebih tahu’. Rasulullah bersabda: ‘Engkau menyebut (menceritakan pada orang lain) saudaramu tentang apa yang dia benci’. Kemudian Beliau ditanya: ‘Bagaimana pendapatmu jika apa yang aku katakan benar tentang saudaraku?’ Rasulullah bersabda: ‘jika engkau menyebutkan tentang kebenaran saudaramu maka sungguh engkau telah ghibah tentang saudaramu dan jika yang engkau katakan yang sebaliknya maka engkau telah menyebutkan kedustaan tentang saudaramu." (HR Muslim 2589)

Baca Juga: Selain Membaca Surah Al-Mulk, Amalan-amalan Sebelum Tidur Menurut Ustadz Adi Hidayat

Dari hadits tersebut yang dimaksud ghibah adalah menceritakan kejelekan orang lain yang benar adanya. Dan jika yang diceritakan tidak benar adanya maka itu adalah kedustaan atau fitnah.

Marilah saudara-saudaraku jaga pahala-pahala yang telah kita kumpulkan agar pada hari akhir kelak tidak "tercuri".***

Editor: Solehoddin

Tags

Terkini

Terpopuler