Tafsir Ibnu Katsir Ayat ke-276 dan 277 Surah Al-Baqarah Disertai dengan Terjemahannya

14 November 2021, 20:30 WIB
Ilustrasi Membaca Surat Al Baqarah Ayat 285-286. /Pixabay/hmzasefaa /

BeritaSampang.com - Tidak diperdebatkan lagi bahwa semua ayat dalam surat al-Baqarah diturunkan di Madinah. Ia termasuk surat yang pertama kali turun di Madinah.

Tetapi ada pendapat yang menyatakan bahwa firman Allah: (واتقوا يوما ترجعون فيه إلى الله) "Dan pelibaralab diri kalian dari (adzab yang terjadi) pada hari yang pada waktu itu kalian dikembalikan kepada Allah," (QS. Al Baqarah: 281),

Adalah ayat al-Qur'an yang paling terakhir turun. Dan kemungkinan ia memang salah satu ayat yang terakhir diturunkan. Dan ayat riba juga termasuk yang paling terakhir diturunkan.

Khalid bin Ma'dan menyatakan bahwa surat al-Baqarah mengandung seribu kabar berita, seribu perintah, dan seribu larangan.

Orang-orang yang menghitungnya mengatakan, surat al-Baqarah ini terdiri dari 287 (dua ratus delapan puluh tujuh) ayat, 6221 (enam ribu dua ratus dua puluh satu) kata, dan 25500 (dua puluh lima ribu lima ratus) huruf. Wallahu a'lam.

Baca Juga: Tafsir Ibnu Katsir Ayat ke-265 Surah Al-Baqarah Disertai dengan Terjemahannya

Ayat ke 276 dan 277 surah al-Baqarah yaitu:

(یَمۡحَقُ ٱللَّهُ ٱلرِّبَوٰا۟ وَیُرۡبِی ٱلصَّدَقَـٰتِۗ وَٱللَّهُ لَا یُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِیمٍ) (البقرة : ٢٧٦)

(إِنَّ ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ وَأَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَوُا۟ ٱلزَّكَوٰةَ لَهُمۡ أَجۡرُهُمۡ عِندَ رَبِّهِمۡ وَلَا خَوۡفٌ عَلَیۡهِمۡ وَلَا هُمۡ یَحۡزَنُونَ) (البقرة : ٢٧٧)

"Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak me nyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa." (QS. 2:276)

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal sahalih, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Rabb-nya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (QS. 2:277)

Baca Juga: Dilarang Mengangkat Pandangan Saat Sedang Sholat : Shahih Muslim 649 Kitab Shalat

Allah memberitahukan bahwa Dia menghapuskan riba, baik menghilangkannya secara keseluruhan dari tangan pelakunya maupun mengharam kan keberkahan hartanya, sehingga ia tidak dapat mengambil manfaat darinya, bahkan Dia melenyapkan hasil riba itu di dunia dan memberikan hukuman kelak pada hari kiamat. Sebagaimana firman Allah Ta'ala:

( ويجعل الخبيث بعضه على بعض فيركم جميعا فيجعله في جهنم )

"Dan Dia menjadikan yang buruk itu sebagiannya atas sebagian yang lain, lalu semuanya Dia tumpuk kan dan dimasukkan-Nya ke dalam neraka Jahannam." (QS. Al-Anfaal: 37).

Baca Juga: Tafsir Ibnu Katsir Ayat ke-258 Surah Al-Baqarah Disertai dengan Terjemahannya

Dalam kitab al-Musnad, Imam Ahmad meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud, dari Nabi , beliau bersabda:

( إن الربا وإن كثر، فإن عاقبته تصير إلى قل. )

"Sesungguhnya riba, meskipun pada awalnya banyak, namun akhirnya akan menjadi sedikit." (HR. Ahmad).

Hadits tersebut juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah. Yang demikian itu dari sisi muamalah, dan itu jelas bertentangan dengan tujuan mengambil riba supaya banyak.

Baca Juga: Haram Mendahului Imam Dalam Setiap Gerakan Sholat : Shahih Muslim 646 Kitab Shalat

Firman Allah, ( وَیُرۡبِی ٱلصَّدَقَـٰتِۗ ) "Dan Allah menyuburkan sedekah." Kata itu dibaca dengan memberikan dhammah pada huruf "ي". Kata "يُرْبي" tersebut berasal dari kata ( "ربا الشيء يربو","ارباه يربيه ) yang berarti memperbanyak dan mengembangbiakkan. Ada juga yang membacanya, "يُرَبِّي" dengan mem berikan dhammah pada huruf "ي" dan disertai dengan tasydid pada "ب", yang berasal dari kata, "التربية".

Imam al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah, ia mencerita kan, Rasulullah pernah bersabda:

( من تصدق بعدل ثمرة من كسب طيب، ولا يقبل الله إلا الطيب، فإن الله يتقبلهـا بيمينه، ثم يربيها لصاحبها كما يربي أحدكم فلوه، حتى يكون مثل الجبل. )

"Barangsiapa bersedekah senilai satu kurma yang dihasilkan dengan usaha yang baik (halal) dan Allah tidak menerima kecuali yang baik, maka sesung guhnya Allah menerimanya dengan tangan kanan-Nya, lalu memeliharanya untuk pelakunya, seperti halnya seseorang di antara kalian memelihara anak kudanya hingga menjadi sebesar bukit." (HR. Al-Bukhari). Dan hal yang sama juga diriwayatkan Imam Muslim, Imam at-Tirmidzi dan an-Nasa'i.

Baca Juga: Tafsir Ibnu Katsir Ayat ke-257 Surah Al-Baqarah Disertai dengan Terjemahannya

Firman Allah berikutnya:

( وَٱللَّهُ لَا یُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِیمٍ )

"Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan selalu berbuat dosa."

Maksudnya, Dia tidak menyukai orang yang hatinya senantiasa ingkar, yang selalu berbuat dosa baik berupa ucapan maupun perbuatan.

Penyebutan sifat di atas dalam mengakhiri ayat ini sangatlah tepat. Karena, seorang yang me lakukan riba itu pada hakekatnya tidak mau menerima yang halal yang telah ditetapkan Allah baginya dan tidak merasa cukup dengan usaha yang halal tersebut.

Baca Juga: Pebedaan Makmum Laki-Laki dan Perempuan dalam Mengingatkan Imam : Shahih Muslim 641 Kitab Shalat

Bahkan ia berusaha memakan harta orang lain dengan cara yang bathil, yaitu dengan berbagai macam usaha busuk.

Dengan demikian, ia telah mengingkari nikmat Allah Ta'ala yang telah diberikan kepadanya, zhalim, dan berbuat dosa dengan memakan harta orang lain dengan cara yang bathil.

Selanjutnya Allah Ta'ala memuji orang-orang yang beriman kepada Rabb mereka, yang senantiasa menaati perintah-Nya, selalu bersyukur dan berbuat baik dengan mendirikan shalat dan mengeluarkan zakat. Allah Ta'ala berfirman untuk mengabarkan apa yang telah disediakan untuk mereka berupa kemuliaan, dan bahwasanya mereka pada hari kiamat kelak termasuk orang orang yang beriman. Dalam hal ini, Dia telah berfirman:

( إِنَّ ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ وَأَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَوُا۟ ٱلزَّكَوٰةَ لَهُمۡ أَجۡرُهُمۡ عِندَ رَبِّهِمۡ وَلَا خَوۡفٌ عَلَیۡهِمۡ وَلَا هُمۡ یَحۡزَنُونَ )

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal shalih, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat, mereka mendapatkan pahala di sisi Rabb-nya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.***

Baca Juga: Tafsir Ibnu Katsir Ayat ke-253 Surah Al-Baqarah Disertai dengan Terjemahannya

Baca Juga: Hadits Tentang Makmum Harus Mengikuti Imam : Shahih Muslim 625 Kitab Shalat

 

Editor: Solehoddin

Sumber: Tafsir Ibnu Katsir

Tags

Terkini

Terpopuler