Pentingnya Menjaga Usia dengan Kesehatan Hati dan Fisik

29 Juni 2022, 21:23 WIB
Pentingnya Menjaga Usia dengan Kesehatan Hati dan Fisik / /dsandzhiev / pixabay/

BeritaSampang.com - Usia adalah nikmat dari Allah yang sering terlupakan oleh kebanyakan orang

Padahal, Rasulullah saw telah mengingatkan dalam riwayat Imam At Tirmidzi bahwa seorang anak Adam akan ditanya tentang umurnya saat hari Kiamat.

Oleh karena itu, sudah sepatutnya manusia bersyukur akan nikmat usianya, di antara cara bersyukur kepada Allah Swt. atas nikmat usia adalah dengan menjaga kesehatan hati dan fisik.

Baca Juga: Menuju Baitullah, Memupuk Semangat Sehat Jasmani, Rohani, dan Ekonomi

Menjaga kesehatan hati dapat dilakukan dengan berzikir, beristigfar, dan tawaduk.

Dalam agama Islam zikir sering diartikan dengan menyebut atau mengingat Allah dengan lisan melalui kalimat-kalimat thayyibah.

Istighfar dalam filosofi Islam bermakna seseorang yang selalu memohon ampunan atas kesalahan dan terus berusaha untuk menaati perintah Tuhan dan tidak melanggarnya.

Makna Istighfar tidak terletak pada pengucapannya, tetapi pada seberapa dalam seseorang yang beristighfar memaknai dan menghayati apa yang ia ucapkan, dalam konteks yang lebih jauh lagi, agar ia terus mengingat Tuhan di saat ia tergoda untuk melakukan perbuatan dosa.

Baca Juga: Masjid Berbentuk Ka'bah Viral di TikTok, Bikin Takjub Warganet

Apabila telah melakukan dosa, maka istighfar adalah titik baginya untuk bertekad tidak mengulangi perbuatannya.

Sedangkan tawaduk atau kerendahan hati adalah suatu sikap menyadari keterbatasan kemampuan diri, dan ketidakmampuan diri sendiri, sehingga dengannya seseorang tidaklah mengangkuh, dan tidak pula menyombong.

Sementara itu, kesehatan fisik dapat dipelihara dengan cara berolahraga serta makan dan minum yang halal serta tayib.

Baca Juga: Inilah 11 Wilayah yang Wajib Pakai MyPertamina Ketika Beli Pertalite dan Solar, Berikut Cara Daftarnya

Hal ini sesuai dengan Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Al-Baqarah 2:96

وَلَتَجِدَنَّهُمْ اَحْرَصَ النَّا سِ عَلٰى حَيٰوةٍ  ۛ  وَ مِنَ الَّذِيْنَ اَشْرَكُوْا  ۛ  يَوَدُّ اَحَدُهُمْ لَوْ يُعَمَّرُ اَ لْفَ سَنَةٍ ۚ وَمَا هُوَ بِمُزَحْزِحِهٖ مِنَ الْعَذَا بِ اَنْ يُّعَمَّرَ ۗ وَا للّٰهُ بَصِيْرٌ بِۢمَا يَعْمَلُوْنَ

wa latajidannahum ahroshon-naasi 'alaa hayaah, wa minallaziina asyrokuu yawaddu ahaduhum lau yu'ammaru alfa sanah, wa maa huwa bimuzahzihihii minal-'azaabi ay yu'ammar, wallohu bashiirum bimaa ya'maluun

Baca Juga: Simak Selengkapnya, Cara Beli Pertalite atau Solar Tanpa MyPertamina

"Dan sungguh, engkau (Muhammad) akan mendapati mereka (orang-orang Yahudi), manusia yang paling tamak akan kehidupan (dunia), bahkan (lebih tamak) dari orang-orang musyrik. Masing-masing dari mereka ingin diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu tidak akan menjauhkan mereka dari azab. Dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 96).***

 

Editor: Nurul Azizah

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler