Dulu Ada yang Rajin Salat Malam, Bagaimanakah dengan Sekarang?

24 Juli 2022, 18:54 WIB
Dulu Ada yang Rajin Salat Malam, Bagaimanakah dengan Sekarang? / /HaticeEROL / pixabay/

BeritaSampang.com - Salat Tahajjud merupakan salat sunah muakad yang didirikan pada malam hari atau malam menjelang pagi/ sepertiga malam (dini hari) setelah terjaga dari tidur. 

Salat ini bukanlah bagian dari salat lima waktu yang diwajibkan bagi umat Muslim dan dapat dikerjakan sedikitnya dua rakaat dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas.

Perintah ini secara khusus ditujukan kepada Mabi Muhammad, tetapi juga mengacu kepada semua Muslim, karena Nabi Muhammad adalah teladan yang sempurna dan panduan bagi mereka dalam segala hal.

Baca Juga: Semakin Dekat Persahabatan, Semakin Banyak Hal yang Mesti Engkau Tunaikan

Selain itu, melakukan salat Tahajud teratur memenuhi syarat sebagai salah satu dari orang-orang benar dan seseorang yang mendapatkan karunia dan kemurahan Allah.

Tahajud dilakukan setelah bangun tidur pada waktu malam.[2] Tahajud dapat didirikan saat sepertiga malam awal, tengah, maupun akhir, tetapi dasarnya didirikan setelah mendirikan salat wajib Isyak. Ibnu Hajar mengatakan sebagai berikut:

Tidak ada waktu yang tertentu dalam salat Tahajud Nabi ﷺ mendirikan salat malamnya; beliau dapat mendirikannya kapanpun beliau merasa ringan untuk melakukannya.

"Waktu terbaik mendirikan tahajud adalah sepertiga malam terakhir." (Abu Hurairah: Fiqh).

Baca Juga: Syarat Mengerjakan Sujud, Apa Sajakah Itu?

Dalam Islam, seorang muslim memperoleh beberapa manfaat dari salat tahajud.

Manfaat ini antara lain yaitu dimasukkan ke dalam golongan orang yang bertakwa dan ahli surga, memperoleh pahala salat sunnah yang terbaik, digolongkan sebagai orang saleh, dan dijadikan sebagai manusia yang sebaik-baiknya.

Muslim yang melaksanakan salah tahajud digolongkan sebagai orang yang bertakwa dan ahli surga berdasarkan firman Allah dalam Surah Az-Zariyat ayat 15–18.

Ayat ini menyebutkan bahwa orang yang sedikit tidur pada waktu malam untuk memohon ampunan dari Allah hingga waktu sebelum fajar akan dimasukkan ke dalam taman-taman surga sebagai balasan atas kebaikannya tersebut.

Salat tahajud merupakan salat sunnah terbaik berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.

Baca Juga: Jangan Meninggalkan Shalat dan Ancaman Terberatnya Jika Sengaja Meninggalkannya

Melaksanakan salat tahajud juga menandakan seseorang termasuk golongan orang saleh berdasarkan salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.

Dalam hadits ini disebutkan bahwa melaksanakan salat tahajud merupakan kebiasaan dari orang-orang saleh di waktu malam.

Sedangkan salat tahajud sebagai penanda sebagai sebaik-baiknya manusia. Haditsnya diiriwayatkan oleh Al-Bukhari dan membahas Abdullah bin Umar mengenai salat tahajud berdasarkan perintah Nabi Muhammad untuk menjadi sebaik-baiknya manusia.

Seperti dilansir BeritaSampang.com dari Facebook Rumaysho berjudul, "Dulu Ada yang Rajin Shalat Malam, Sekarang?"

Baca Juga: Dimanakah Posisi Imam Wanita Ketika Shalat Berjemaah?

Mungkin sebagian dari kita mulai luntur semangatnya untuk bangun di sepertiga malam guna melaksanakan shalat Tahajud, padahal bisa jadi pada saat Ramadan, kita sangat semangat sekali untuk mengerjakan shalat malam. 

Setelah Ramadan berlalu, semangat bangun malam itu mulai pudar, bahkan tak jarang sampai kebablasan dan luput dari shalat Subuh.

Lebih parahnya, ada yang menjadikan shalat malam hanya untuk tujuan dunia, misal saat memasuki pekan ujian atau tes, saat hendak melamar seseorang, atau agar dagangannya laris. 

Namun, saat ia sudah lulus tes dan mendapat nilai bagus, saat sudah diterima lamarannya, dan jualannya ludes terjual, ia tak melakukan shalat malam lagi.

Baca Juga: Shalat yang Boleh Dilakukan Diwaktu Terlarang

Apakah kita termasuk mereka yang dulunya rajin shalat malam, tetapi sekarang sudah tidak mengerjakannya lagi?

Coba simak nasihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam gambar di atas.

Ibnu Hajar Al Asqolani berkata, “Hadis dari Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash di atas menunjukkan akan disunnahkannya merutinkan suatu ibadah yang baik tanpa menganggap remeh. Juga dapat dijadikan dalil akan makruhnya memutus suatu ibadah walaupun amalan tersebut bukanlah amalan yang wajib". Lebih lanjut, Ibnu Hajar juga berkata, “Kesimpulannya, hadis di atas memotivasi seseorang agar semangat untuk rutin dalam melakukan suatu ibadah, juga bersikap sederhana dalam ibadah -yaitu tidak berlebih-lebihan dan tidak memandang remeh-. Adapun bersikap berlebih-lebihan (terlalu memaksakan diri dalam ibadah) akan membuat seseorang meninggalkan suatu ibadah.” (Fathul Bari, 3: 38).

Baca Juga: Doa Memohon Ampun Atas Segala Kezaliman

Semoga ini bisa menjadi motivasi untuk kita semua yang semangat bangun malamnya mulai luntur. Aamiin.***

 

Editor: Nurul Azizah

Sumber: Rumasyo

Tags

Terkini

Terpopuler