Surat Al-Baqarah Ayat 266 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsirnya

- 7 Januari 2022, 20:26 WIB
Surat Al-Baqarah Ayat 266 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsirnya
Surat Al-Baqarah Ayat 266 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsirnya /unsplash/Abdullah Arif

BeritaSampang.com - Surat Al Baqarah adalah surat ke-2 dalam Al Qur'an dan terdiri dari 286 ayat. ini tergolong ke dalam surat Madaniyah dan dikategorikan menjadi surat dengan jumlah ayat terbanyak dalam Al-Qur'an.

AllahSurat Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 266:

اَيَوَدُّ اَحَدُكُمْ اَنْ تَكُوْنَ لَهٗ جَنَّةٌ مِّنْ نَّخِيْلٍ وَّاَعْنَا بٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَ نْهٰرُ ۙ لَهٗ فِيْهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِ ۙ وَاَ صَا بَهُ الْكِبَرُ وَلَهٗ ذُرِّيَّةٌ ضُعَفَآءُ ۚ فَاَ صَا بَهَاۤ اِعْصَا رٌ فِيْهِ نَا رٌ فَا حْتَرَقَتْ ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَـكُمُ الْاٰ يٰتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُوْنَ

Baca Juga: Surat Al-Baqarah Ayat 265 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsirnya

Arab-Latin:

a yawaddu ahadukum ang takuuna lahuu jannatum min nakhiiliw wa a'naabing tajrii ming tahtihal-an-haaru lahuu fiihaa ming kullis-samarooti wa ashoobahul-kibaru wa lahuu zurriyyatung dhu'afaaa, fa ashoobahaaa i'shoorung fiihi naarung fahtaroqot, kazaalika yubayyinullohu lakumul-aayaati la'allakum tatafakkaruun.

Baca Juga: Surat Al-Baqarah Ayat 264 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsirnya

Artinya:

"Adakah salah seorang di antara kamu yang ingin memiliki kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, di sana dia memiliki segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tuanya sedang dia memiliki keturunan yang masih kecil-kecil. Lalu kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, sehingga terbakar. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu memikirkannya."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 266)

Baca Juga: Surat Al-Baqarah Ayat 263 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsirnya

Tafsir Kemenag:

Dalam ayat ini Allah swt memberikan perumpamaan pula bagi orang yang menafkahkan hartanya bukan untuk mendapatkan rida Allah, melainkan karena ria, atau sedekahnya disertai dengan ucapan-ucapan yang melukai perasaan atau suka menyebut-nyebut sedekah yang telah diberikannya.

Orang ini diumpamakan sebagai orang yang mempunyai sebidang kebun yang berisi bermacam-macam tumbuhan, dan kebun itu mendapatkan air yang cukup dari sungai yang mengalir, sehingga menghasilkan buah-buahan yang banyak.

Orang tersebut sudah lanjut usianya, dan mempunyai anak-anak dan cucu-cucu yang masih kecil-kecil yang belum dapat mencari rezeki sendiri.

Dengan demikian, orang itu dan anak cucunya sangat memerlukan hasil kebun itu. Tapi tiba-tiba datanglah angin samūm yang panas. Sehingga pohon-pohon dan tanaman-tanaman menjadi rusak, tidak mendatangkan hasil apa pun, padahal dia sangat mengharapkannya.

Demikianlah keadaan orang yang menafkahkan hartanya bukan karena Allah. Dia mengira akan mendapatkan pahala dari sedekah dan infaknya. Akan tetapi yang sebenarnya bukan demikian, pahalanya akan hilang lenyap karena niatnya yang tidak ikhlas. Dia berinfak hanya karena riya’, mengikuti bisikan setan. Bukan karena mengharapkan rida Allah swt.

Dengan keterangan-keterangan dan perumpamaan yang jelas ini Allah swt menerangkan ayat-ayatnya kepada hamba-Nya agar mereka berpikir dan dapat mengambil iktibar dan pelajaran dari perumpamaan-perumpamaan itu.***

Editor: Miftahul Arifin

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini