Surat Al Maidah Ayat 29-30 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsir

- 3 Juli 2022, 09:36 WIB
Tafsir Al Maidah ayat 29-30 /
Tafsir Al Maidah ayat 29-30 / /Unsplash/Ashkan Forouzani/

BeritaSampang.com - Surat Al Maidah ayat 29 berisi tentang jawaban Habil kepada Qabil bahwa Habil berserah diri kepada Allah dan ayat 30 berisi tentang Qabil yang tetap membunuh Habil karena hawa nafsunya.

Surat Al Maidah adalah surat ke-5 dalam Al Qur'an yang terdiri dari 120 surat. Surat ini tergolong dalam surat Madaniyyah dan terletak dalam Al Qur'an juz 6 sampai juz 7.

Surat ini dinamakan Al Maidah (hidangan) karena memuat kisah para pengikut setia nabi Isa yang meminta kepada nabi Isa agar Allah menurunkan Al Maidah (hidangan makanan) dari langit untuk mereka.

Baca Juga: Surat Al Maidah Ayat 26 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsir

Surat Al Maidah juga disebut Al-Uqud (perjanjian), karena kata itu terdapat pada ayat pertama surah ini, di mana Allah menyuruh agar hamba-hamba-Nya memenuhi janji terhadap Allah maupun perjanjian-perjanjian yang mereka buat terhadap sesamanya.

Surat ini juga dinamakan Al-Munqidz (yang menyelamatkan), sebab pada bagian akhir surah ini memuat kesaksian Isa Al-Masih terhadap kaum pengikutnya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam surat Al Maidah ayat 29 :

اِنِّيْۤ اُرِيْدُ اَنْ تَبُوْٓءَ بِاِ ثْمِيْ وَ اِثْمِكَ فَتَكُوْنَ مِنْ اَصْحٰبِ النَّا رِ ۚ وَذٰلِكَ جَزٰٓ ؤُا الظّٰلِمِيْنَ ۚ ‏

Arab-Latin:

Baca Juga: Surat Al Maidah Ayat 28 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsir

Inniii uriidu ang tabuuu-a bi-ismii wa ismika fa takuuna min ash-haabin-naar, wa zaalika jazaaa-uzh-zhoolimiin

Terjemah:

""Sesungguhnya aku ingin agar engkau kembali dengan (membawa) dosa (membunuh)ku dan dosamu sendiri, maka engkau akan menjadi penghuni neraka; dan itulah balasan bagi orang yang zalim."" (QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 29).

Tafsir Ringkas Kemenag:

Pada ayat ini Habil memberi jawaban kepada Qabil bahwa Habil berserah diri kepada Allah dan tidak mau menantangnya agar semua dosa, baik dosa Qabil maupun dosa-dosa yang lain sebelum itu, dipikul oleh Qabil sendiri. 

Habil mendasarkan pernyataannya pada tiga hal yang sangat penting. Pertama, bahwa amal yang dapat diterima itu hanya dari orang yang bertakwa. Kedua, Habil tidak akan membunuh orang, karena takut kepada Allah dan ketiga, Habil tidak melawan, karena takut berdosa yang akan mengakibatkan masuk neraka.

Baca Juga: Surat Al Maidah Ayat 27 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsir

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam surat Al Maidah ayat 30 :

فَطَوَّعَتْ لَهٗ نَفْسُهٗ قَـتْلَ اَخِيْهِ فَقَتَلَهٗ فَاَ صْبَحَ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ

Arab-Latin:

Fa thowwa'at lahuu nafsuhuu qotla akhiihi fa qotalahuu fa ashbaha minal-khoosiriin

Terjemah:

"Maka, nafsu (Qabil) mendorongnya untuk membunuh saudaranya, kemudian dia pun (benar-benar) membunuhnya, maka jadilah dia termasuk orang yang rugi." (QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 30).

Tafsir Ringkas Kemenag:

Pada mulanya Qabil takut membunuh Habil, tetapi hawa nafsu amarahnya selalu mendorong dan memperdayakannya, sehingga timbullah keberanian untuk membunuh saudaranya dan melaksanakan niatnya tanpa efek samping. 

Baca Juga: Piala Presiden 2022: PSM Ingin Runtuhkan Rekor Apik Borneo FC di Kandang

Setelah hal itu benar-benar terjadi, maka sebagai akibatnya Qabil menjadi orang yang rugi di dunia dan di akhirat. Di dunia rugi karena membunuh saudaranya yang saleh dan takwa. Dan di akhirat akan rugi karena tidak akan memperoleh nikmat nikmat yang disediakan bagi orang-orang muttaqin. 

Imam as-Suddi meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dari Murrah bin Abdillah, dan dari beberapa sahabat Nabi Muhammad saw bahwa Qabil setelah teperdaya oleh hawa nafsunya dan membunuh saudaranya, ia mencari Habil dan menemukan di atas gunung sedang menggembala kambing, tapi ia sedang tidur.***

 

Editor: Nurul Azizah

Sumber: kemenag


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x