Surat Al Maidah Ayat 79 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsir

- 19 Juli 2022, 20:34 WIB
Tafsir Al Maidah Ayat 79
Tafsir Al Maidah Ayat 79 /Pexels/Mraqieb

BeritaSampang.com - Surat Al Maidah ayat 79 berisi tentang kebiasan Yahudi yang membiarkan kemungkaran terjadi di hadapan mereka.

Surat  Al Maidah adalah surat ke-5 dalam Al Qur'an yang terdiri dari 120 surat. Surat ini tergolong dalam surat Madaniyyah dan terletak dalam Al Qur'an juz 6 sampai juz 7.

Surat ini dinamakan Al Maidah (hidangan) karena memuat kisah para pengikut setia nabi Isa yang meminta kepada nabi Isa agar Allah menurunkan Al Maidah (hidangan makanan) dari langit untuk mereka.
 
Baca Juga: Teka-Teki: Dapatkah Kamu Menemukan Alfabet dalam Titik-Titik Berikut!

Surat Al Maidah juga disebut Al-Uqud (perjanjian), karena kata itu terdapat pada ayat pertama surah ini, di mana Allah menyuruh agar hamba-hamba-Nya memenuhi janji terhadap Allah maupun perjanjian-perjanjian yang mereka buat terhadap sesamanya.

Surat ini juga dinamakan Al-Munqidz (yang menyelamatkan), sebab pada bagian akhir surah ini memuat kesaksian Isa Al-Masih terhadap kaum pengikutnya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam surat Al Maidah ayat 79 :

كَا نُوْا لَا يَتَـنَاهَوْنَ عَنْ مُّنْكَرٍ فَعَلُوْهُ ۗ لَبِئْسَ مَا كَا نُوْا يَفْعَلُوْنَ

Arab-Latin:
Kaanuu laa yatanaahauna 'am mungkaring fa'aluuh, labi-sa maa kaanuu yaf'aluun.

Terjemah:
"Mereka tidak saling mencegah perbuatan mungkar yang selalu mereka perbuat. Sungguh, sangat buruk apa yang mereka perbuat." (QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 79).
 
Baca Juga: Teka-Teki: Siapakah yang Merusak Baju Pengantin itu? Uji Kepekaan!

Tafsir Ringkas Kemenag:
Ayat ini menerangkan bahwa kebiasan Yahudi ialah membiarkan kemungkaran terjadi di hadapan mereka disebabkan mereka tidak melaksanakan amar makruf dan nahi mungkar. Demikianlah buruknya perbuatan mereka itu, sehingga hal itu menjadi sebab adanya kutukan Allah pada mereka.

Dalam hubungan ayat ini Nabi Muhammad bersabda yang artinya sebagai berikut.

Dari Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata, Rasulullah SAW bersabda : “Ketika orang-orang Bani Israil terjerumus di lembah maksiat, kemudian mereka dilarang oleh ulama mereka dan mereka tidak mau berhenti, maka para ulama itu mengakrabi mereka, duduk-duduk, makan-makan dan minum-minum bersama. Allah SWT kemudian membuat hati-hati mereka saling akrab dan melaknat mereka semua melalui lisan Dawud dan Isa bin Maryam. Hal itu karena mereka bermaksiat dan melampaui batas.” Kata Abdullah bin Mas’ud selanjutnya : Nabi SAW kemudian duduk, sebelumnya dia bersandar, lalu bersabda: “Tidak demi Dzat yang menguasai diriku, sampai kamu benar-benar menundukkan mereka kepada kebenaran.” (Riwayat Abu Dāwud, at-Tirmizi dan Ibnu Majah. Menurut at-Tirmizi, hadis ini hasan).***
 

Editor: Imron Basuki Rahmat

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x