Suami Menyuruh Berhenti Kerja, Tapi Ibu Menyuruh Bekerja, Pilih Mana? Begini Penjelasan Buya Yahya

- 6 Agustus 2022, 21:00 WIB
Suami Menyuruh Berhenti Kerja, Tapi Ibu Menyuruh Bekerja/
Suami Menyuruh Berhenti Kerja, Tapi Ibu Menyuruh Bekerja/ /YouTube/Al-Bahjah TV/

BeritaSampang.com - Sebagai seorang muslimah tentu kita ingin menjadi pribadi yang baik bagi diri sendiri dan orang disekitar kita.

Contohnya adalah dengan berbakti sebagai seorang istri bagi suami dan anak bagi orang tua kita.

Namun, bagaimana cara berbakti kepada keduanya apabila suami dan orang tua memiliki arahan yang berbeda kepada kita.

Baca Juga: Hati-Hati! Azab Bagi Orang yang Selingkuh, Begini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Suami yang menyuruh istri berhenti kerja dan orang tua yang menyuruh bekerja.

Hal tersebut memang membingungkan bagi orang yang sedang menghadapinya.

Seperti dikutip BeritaSampang.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, Buya Yahya menjelaskan bahwa yang pertama, yang dapat orang tersebut lakukan jika menemukan perbedaan adalah jadilah pendamai.

Baca Juga: Resep Kering Tempe yang Cocok Sebagai Lauk Nasi Tumpeng Agustusan

“Yang pertama, yang bisa dilakukan bagi siapapun yang menemukan perbedaan, jadilah pendamai,”

Lakukan musyawarah pada suami bagaimana jalan terbaiknya.

“Cobalah musyawarah pada suami yang terbaik seperti apa, musyawarah sama istri yang terbaik seperti apa,” kata Buya 

Kemudian yang kedua, jika hal tersebut terjadi pada seorang istri maka dahulukan lah pendapat dan pesan dari suami.

Karena sebetulnya makna dari suami adalah memuliakan istri. 

“Kemudian di saat harus mendahulukan, maka anda sebagai seorang istri maka hendak mendahulukan pesan dari suami, karena suami sebetulnya maknanya untuk memuliakan anda,” kata Buya

Baca Juga: Perbedaan Introvert dan Ekstrovert yang Jarang Dieksplorasi, Sudah Tahu?

Disamping itu, seorang istri yang tidak bekerja dapat berkonsentrasi terhadap buah hati dan itu adalah sebuah penghargaan.

“Disamping memuliakan anda melalui anak anda, agar anda bisa konsentrasi ngurusin anak, sebetulnya sebuah penghargaan,” kata Buya

Jika wanita menyadarinya, hal itu sangat istimewa dan sebuah kenikmatan karena tidak terikat dengan jam kerja dan dapat 100% konsentrasi kepada anak.

“Sebetulnya kalau wanita yang sadar itu sebuah kenikmatan, sehingga tidak harus terikat dengan jam kerja tapi anda bisa konsen 100% dengan anak anda, bukankah itu istimewa,” kata Buya

Baca Juga: Tes IQ: Uji Kecerdasan Anda, Hitung Jumlah Lumba-Lumba yang Sebenarnya, Si Jenius yang Bisa

Maka, hal yang dilakukan selanjutnya adalah berbicara dengan baik kepada ibu atau orang tua anda.

“Tinggal anda setelah itu berbicara, baik dengan ibunda anda,” kata Buya

Tingkat kepatuhan istri yang pertama adalah kepada suami.

“Memang tingkat kepatuhan anda adalah anda tidak boleh melanggar ibunda, tapi kepatuhan anda kepada suami adalah nomor 1 dalam hal semacam ini,” kata Buya

Memang hal tersebut adalah kesalahan dari orang tua menjadikan anaknya menjadi pekerja bukan sebagai seorang yang mulia.

Baca Juga: Lirik Lagu Ziva Magnolya - Pilihan yang Terbaik

Karena bisa saja anak mulia tanpa harus bekerja.

“Jadi itu kesalahan ibu bapak, menjadikan anaknya seorang pekerja bukan menjadikan anaknya seorang mulia, kan bisa saja anak kita mulia tanpa harus bekerja, apalagi wanita,” kata Buya

Ketika anak terjadi kekurangan ekonomi sebaiknya jangan diceritakan kepada orang tua, karena akan timbul suatu kesan penyesalan. 

“Mungkin ya dari pihak istri tentu ya, walaupun ada kekurangan suatu ketika jangan mengeluh pada orang tua supaya tidak timbul kesan penyesalan,” kata Buya

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Sunnah Tasua atau 9 Muharram, Lengkap dengan Lafal Arab Beserta Terjemahan

Cara menyampaikan perbedaan pendapat tersebut, bisa disampaikan melalui wali anda, meminta bantuan kepada orang, dan mengirimkan surat atau pesan.

“Sampaikan mungkin mewakili ulama, atau anda minta kepada seseorang, mengirimkan suara, kemudian bisa mengirim surat,” kata Buya

Jangan menyampaikan secara langsung karena bisa menimbulkan emosi antara keduanya.

“Jangan pakai bahasa langsung, anda juga punya emosi tiba-tiba terangkat emosi anda, memancing emosi ibunda,” kata Buya

Tetap sebagai anak harus menjaga kehormatan dan kemuliaan orang tua.

“Hal-hal seperti itu, memang namanya dengan orang tua harus halus sekali, siapapun beliau tetap orang tua yang harus anda jaga kehormatan kemuliaannya,” kata Buya

Baca Juga: Tes IQ: Bisakah Anda Mengubah Semua Angka Tersebut Menjadi Persamaan yang Hasilnya '36' !

Kemudian, bagi orang tua. Cara berpikir tentang anak yang disuruh tidak bekerja oleh suaminya adalah hal yang sangat mulia dan patut disyukuri.

“Kemudian juga para orang tua ini salah cara berpikir tentang anaknya seperti itu, anaknya harus jadi pekerja,”

“Kalau seandainya putrimu dimuliakan seseorang alhamdulillah,” kata Buya

Tetap berbaik sangka kepada Allah, bahwa kita akan selalu diberikan kebaikan.

“Persiapannya kita baik dengan Allah, maka Allah akan memberikan segala kebaikan untuk kita,” kata Buya

Baca Juga: Chord Gitar Lagu 'ASMALIBRASI' Soegi Bornean: Jadikan Hanya Aku Satu Satunya

Seharusnya, sebagai orang tua sangat bahagia karena suaminya memuliakan anak anda.

Menantu anda betul-betul bertanggung jawab, paling tidak mencukupi anak anda, dan itu sebuah kebahagiaan.

“Mestinya orang tua kalau mendengar menantunya melarang putrinya untuk bekerja, seharusnya dia adalah super bahagia karena ini yang aku harapkan,”

“Pengen cari menantu yang bisa betul-betul tanggung jawab, paling tidak mencukupi biarpun secukup-cukupnya lah, itu sebuah kebahagiaan,” kata Buya 

Baca Juga: Lima Waktu Tidur yang dilarang Rasullulah Saw, Kapan dan Apa Alasannya?

Disaat seorang istri patuh kepada suami, hal tersebut memberikan rasa aman dan mulia. 

“Dan lebih aman seorang wanita disaat patuh dengan suaminya seperti itu, sangat lebih aman dan lebih mulia di rumahnya,” kata Buya

Semoga kita selalu diberikan keberkahan oleh Allah SWT.*** 

Editor: Nurul Azizah

Sumber: YouTube Al - Bahjah TV


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah