Berputus Asa Merupukan Hal yang Perlu Dihindari oleh Seorang Hamba

- 30 Agustus 2022, 15:12 WIB
Ilustrasi wanita dirundung kesedihan
Ilustrasi wanita dirundung kesedihan /Riyanto Jayeng Portal Brebes/Pix Abay

BeritaSampang.com - Dalam ajaran Islam, doa merupakan kegiatan memohon kepada Allah terhadap sesuatu.

Doa dalam Islam merupakan bagian paling mendasar dari ibadah. Doa dipanjatkan oleh seorang muslim ketika mengalami kesusahan maupun diberi kemudahan dalam kehidupan di dunia.

Baca Juga: Apakah dalam Kondisi Berada dalam Toilet Boleh Membaca Bismillah atau Tidak?

Harapan atau asa merupakan bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan berbuah kebaikan di waktu yang akan datang.

Namun adakalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu.

Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.

Baca Juga: Satu Pasien Suspek Cacar Monyet di Jateng, Kemenkes: Belum Dipastikan Terjangkit Cacar Monyet

Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan berpikir positif yang merupakan salah satu cara terapi/ proses sistematis dalam psikologi untuk menangkal pikiran negatif atau berpikir pesimis.

Kalimat lain seperti harapan palsu adalah kondisi di mana harapan dianggap tidak memiliki dasar kuat atau berdasarkan khayalan serta kesempatan harapan tersebut menjadi nyata sangatlah kecil.

Seperti dilansir BeritaSampang.com dari Lembaga Kajian dan Riset Darus-Sunnah berjudul, "Larangan Putus Asa dan Perintah untuk Pasrah" *06 Dzulqo'dah 1438 H / 30 Juli 2017 M*

*Larangan Putus Asa dan Perintah untuk Pasrah*

بسم الله الرحمن الرحيم
كتاب المرضى
باب تمنى المريض الموت

حَدَّثَنَا آدَمُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا ثَابِتٌ الْبُنَانِيُّ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ *قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَتَمَنَّيَنَّ أَحَدُكُمْ الْمَوْتَ مِنْ ضُرٍّ أَصَابَهُ فَإِنْ كَانَ لَا بُدَّ فَاعِلًا فَلْيَقُلْ اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا كَانَتْ الْحَيَاةُ خَيْرًا لِي وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتْ الْوَفَاةُ خَيْرًا لِي* رواه البخاري

Dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu (W. 92 H) dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah salah seorang dari kalian mengharapkan kematian karena musibah yang menimpanya, kalau memang hal itu harus, hendaknya ia mengatakan; Ya Allah, hidupkanlah aku jika kehidupan itu baik untukku, dan matikanlah aku jika kematian itu baik bagiku."
HR Al Bukhari (256 H)

Baca Juga: Chord dan Lirik Lagu ‘Seluruh Cinta’ Siti Nurhaliza dan Cakra Khan, Kaulah Seluruh Cinta Bagiku

Putus asa, menurut KBBI berarti hilangnya harapan. Dalam artian seseorang hanya menanti takdir, dan sudah enggan untuk berusaha.

Sedangkan pasrah adalah meyerahkan hasil akhir kepada Allah SWT, setelah berjuang semaksimal dan sebaik mungkin.

Hadis diatas mengisyaratkan tentang larangan berputus asa, sekalipun berada di posisi yang benar-benar sulit.

Diambang kematian, misalnya. Di samping itu, dari hadis ini pula kita diperintahkan untuk pasrah, jika memang usaha kita sudah maksimal.

Ucapan _“Ya Allah, hidupkanlah aku jika kehidupan itu baik untukku, dan matikanlah aku jika kematian itu baik bagiku."_ mencerminkan bahwa seseorang masih memiliki harapan yang baik untuk dirinya.

Sehingga orang tersebut termasuk orang yang pasrah, bukan orang yang putus asa.***

Baca Juga: Resep Masakan 'BBQ Ribs & Cheesy Potato' Dijamin Suka

Editor: Solehoddin

Sumber: Lembaga Kajian & Riset Rasionalika Darus-Sunnah


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini