Taliban Lakukan Gelar Pasukan, Semakin Menunjukan Kuasanya

- 22 Agustus 2021, 00:16 WIB
Salah satu pendiri Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar (tengah) telah tiba di Kabul untuk membahas pembentukan pemerintah baru Afghanistan.
Salah satu pendiri Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar (tengah) telah tiba di Kabul untuk membahas pembentukan pemerintah baru Afghanistan. /REUTERS/Alexander Zemlianichenko.

BeritaSampang.com - Pejuang Taliban melakukan gelar pasukan dengan memanggul senjata senapan serbu M16.

Sejak Amerika memutuskan untuk menarik pasukannya dari Afganistan. Taliban semakin menunjukan kuasanya.

Dengan mengenakan jubah putih serta rompi hitam, pejuang Taliban nelakukan gelar pasukan dengan membawa senjata M16.

Dikutip BeritaSampang.com dari berita zonapriangan berjudul "Taliban Unjuk Kekuatan, Lakukan Gelar Pasukan dengan Para Pejuang Memanggul Senjata M16 Buatan AS

Baca Juga: 11 Orang Terluka Akibat Plafon Ambruk di Margo City Depok

Baca Juga: Tsunami Yang Dipicu Oleh Gempa Megathrust di Selat Sunda Mampu Menghantam Pesisir Jakarta".

Rekaman menunjukkan para pejuang berbaris melalui Qalat mengibarkan bendera putih khas Taliban saat saat mereka kembali berkuasa.

Tentu saja unjuk kekuatan itu memicu ketakutan warga Afghanistan akan tindakan balas dendam Taliban.

Walau Taliban sudah mengeluarkan pernyataan tidak tertarik terhadap balas dendam, namun para anggotanya sering bertindak di luar kendali.

Baca Juga: Ikuti Langkah Puan dan Airlangga, Kaesang Pangarep Pasang Baliho Promosi Usahanya

Dokumen rahasia PBB yang dilihat AFP menyebutkan, sejumlah anggota Taliban melakukan patroli dari rumah ke rumah.

Mereka mencari warga, utamanya yang dulu pernah bekerja sama dengan pasukan NATO.

Taliban juga mencari, warga yang pernah bertugas di militer, polisi, dan dinas intelijen Afghanistan.

Baca Juga: Mengenal Tokoh Sosiologi Klasik Dunia: Biografi Ibnu Kholdun

Anggota keluarga dari mereka yang ada dalam daftar juga berisiko - dengan laporan salah satu kerabat jurnalis DW sudah ditembak dan dibunuh oleh Taliban.

Pejuang Taliban juga memblokade Bandara Kabul dan mendirikan pos pemeriksaan di kota-kota besar.

Eksekusi, penyiksaan dan amputasi adalah hal biasa ketika Taliban memerintah Afghanistan pada tahun 90-an.

Baca Juga: Ruhut Sitompul Tanggapi Berita Megawati yang Sedih Presiden Jokowi Disebut Kodok

Organisasi Australia Forsaken Fighters - yang bekerja dengan penerjemah Afghanistan - juga mengatakan kepada The Sun Online bahwa mereka percaya "puluhan ribu" orang sekarang dalam bahaya.

Kelompok itu mengatakan bahwa mereka telah menerima ratusan permintaan bantuan - dengan laporan para penerjemah kondisinya sekarang 'sekarat'.

"Penerjemah di Kandahar telah melaporkan bahwa Taliban telah secara aktif mencari penerjemah yang mendukung pasukan koalisi," kata seorang juru bicara.

Baca Juga: Mengenal Cara Kerja Vaksin Moderna Yang Menggunakan Teknologi mRNA

Mereka menambahkan bahwa mereka telah menerima laporan tentang pembalasan dan eksekusi "sangat umum" terhadap mereka yang bekerja dengan NATO.

Dia menambahkan: "Orang-orang diseret dari rumah mereka dan dieksekusi. Ini adalah situasi yang benar-benar mengerikan."*** (Parama Ghaly/zonapriangan.com)

Editor: Miftahul Arifin

Sumber: Zona Priangan


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini