Metode pencarian Eril di Sungai Aare menurut pengamatan Henry berbeda dengan metode pencarian yang ada di Indonesia dan Swiss.
Teropong air menjadi metode pencarian Eril di Sungai Aare Swiss, sehingga metode tersebut dinilai kurang membantu karena masih manual, sehingga pencarian Eril ini juga harus dibantu oleh alat yang lebih canggih untuk memudahkan tim.
Baca Juga: Irit Minyak, Inilah Resep Sambal Terong Enak dan Gurih
"Dan sistem pencarian di sana kalo saya liat dia by visual, dia menggunakan teropong air. Sedangkan di Indonesia kita sudah pakai teknologi radar," ujarnya.
"Kita ini menggunakan peralatan yang namanya underwater searching device, itulah inovasi kita. Yang kedua, menggunakan alat aqua eye, menggunakan detektor seperti radar," ujarnya menambahkan.
Menurut Henry, mengunakan pencarian dengan metode teropong kaca maka pencarian tidak maksimal ketika air sungai mengalami kekeruhan.
Baca Juga: Ridwan Kamil Pulang ke Indonesia, Ernest Prakasa Puji Gambar Alfin Rizal
Henry juga mengatakan bahwa ada alat penditeksi pencarian yang dimiliki oleh basarnas baik itu manusia dan hewan, sehingga pencarian mudah dilakukan.
"Dia metodenya selama ini begitu, orang tenggelam dicari dengan cara seperti itu. Kondisi sekarang karena gletsernya mencair, cairan gletsernya malah keruh, dia enggak bisa menemukan itu, harusnya pakai device-device yang lebih canggih lagi," tuturnya.***
Artikel Rekomendasi