Network
BeritaSampang.com - Untuk melatih bagaimana agar seorang wanita itu dapat menguasai diri, agar wanita itu dapat dibanggakan suami bisa dimulai dari rumah.
Umpamanya, Anda sudah terbiasa bangun pada pukul delapan pagi. Cobalah untuk hari besok Anda berlatih bangun lebih awal dengan mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
Mulanya memang berat terasakan tetapi kalau sudah terbiasa, tentu Anda akan merasakan betapa nikmat dan bahagianya orang yang bisa bangun dipagi hari.
Baca Juga: Seorang Wanita yang Berkepribadian Teguh, Ia Tetap Tegar dan Tabah Meskipun Hidup dengan Suami
Disamping Anda bisa menyambut datagnya matahari, Anda juga bisa menghirup udara segar.
Selagi saya menyelesaikan naskah buku ini, saya berada dalam bulan puasa. Pada bulan yang baik bagi umat Islam inilah yang mengilhami saya, bahwa untuk berlatih menguasai diri pun diajarkan lewat berpuasa.
Cobalah kita cari hikmah dari puasa. Mulai saat imsak (menjelang subuh) kita sudah dilarang untuk makan dan minum bahkan harus bersikap baik/terpuji serta tidak boleh mengadakan hubungan badan dengan suami kita.
Baca Juga: Inilah Pribadi Wanita yang Dapat Dibanggakan Dalam Kehidupan Berkeluarga
Bayangkan, jika tidak melandasi diri kita dengan kemauan yang kuat serta keteguhan iman tentu saat hari saja kita sudah tidak kuat melanjutkan peribadatan itu.
Tentunya, ajaran dan anjuran puasa ini tidak hanya berlaku bagi umat islam saja, agama lain pun mempunyai peribadatan yang serupa.
Semua ini adalah ajaran untuk melatih penguasaan diri dari nafsu, nafsu segala macam yang ada dalam dunia ini.
Baca Juga: Kiat Menjadi Wanita Hebat Agar Terlatih Berbuat Sabar dalam Rumah Tangga
Sikap dan sifat rakus pun akan mengurangi rasa kebanggaan seorang suami/ kekasih. Bahkan seorang wanita sendiri pun banyak yang tidak menyukai wanita yang bersikap rakus.
Mungkin anda menjumpai seorang wanita yang rakus dan tamak. Sifat seperti ini tidak bisa mendukung kebahagiaan rumah tangga.
Coba perhatikan orang yang rakus, semuanya akan dilahap sendiri, semuanya akan dimilikinya dan bahkan karena sikap seperti ini saudara jadi orang lain. Hubungan sanak famili menjadi renggang.
Baca Juga: Arti Sabar yang Sesungguhnya dalam Memahami Pasangan Dalam Biduk Rumah Tangga
Agaknya sikap rakus ini merupakan pembawaan sejak kecil. Karena ketika mereka berkembang menjadi dewasa tidak mendapatkan pendidikan yang bersifat dermawan, maka sifat yang dipunyai ketika kecil masih saja berada meskipun ia telah bekerluarga.
Cobalah Anda lihat ketika anak-anak kecil bermain dengan teman sebayanya. Di sana akan tampak mana anak yang rakus dan mana yang tidak.
Anak yang rakus akan berusaha memiliki, bahkan merebut mainan temannya. Seandainya ia tidak mendapatkannya maka ia akan menangis menjadi-jadi hingga kadang-kadang memukulnya.
Artikel Rekomendasi