Network
BeritaSampang.com - Berikut akan dijelaskan perbedaan Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 13.
Secara umum, Kurikulum Merdeka memiliki fokus utama yang memberdayakan guru dalam pengembangan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan bagi siswa.
Nadaiem Makarim selaku Menteri Pendidikan kebudayaan riset dan teknologi telah meluncurkan Kurikulum Merdeka.
Ia mengatakan, Kurikulum Merdeka ini merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar, serta mampu menguranngi dampak hilangnya pembelajaran akibat pandemi Covid-19.
Saat ini, Kurikulum Merdeka telah telah diterapkan pada 140.000 satuan pendidik di tanah air.
Nadiem juga menekankan bahwa, Kurikulum Merdeka adalah upaya pemulihan pembelajaran yang dikembangkan sebagai kerangka kurikulum lebih fleksibel, sekaligus focus pada materi esensial dan pengembangan karakter serta kompetensi peserta didik.
Secara umum, Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 13 memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Adapun perbedaan keduanya adalah:
Kurikulum 13 mengacu pada sistem Pendidikan nasional dan standar nasional Pendidikan.
Sedangakan Kurikulum Merdeka mengembangkan profil pelajar Pancasila dan pada peserta didik.
Jam pelaran pada Kurikulum 13 diatur setiap minggu. Sedangkan Kurikulum Merdeka diatur setiap tahun.
Kurikulum 13 melakukan pendekatan saintifik pada semua mata pelajaran.
Sementara Kurikulum Merdeka menguatkan pembelajaran terdifensiasi sesuai tahap capaian peserta didik.
Penilaian pada Kurikulum 13 dibagi menjadi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Sedangkan Kurikulum Merdeka tidak ada pemisah antara penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Kurikulum 13 memiliki pedoman implementasi kurikulum, panduan penilaian, dan panduan.
Sementara Kurikulum 13 memiliki pengembangan kurikuum operasional sekolah, penguatan profil pelajar Pancasila, pelaksanaan Pendidikan inklusif, penyusunan program pembelajaran individual, dan modul layanan bimbingan konseling.
Itulah perbedaan Kurikulum 13 dan Kurikulum Merdeka yang berlaku pada sejak tahun ini.***
Artikel Rekomendasi