Misi Roket Astra NASA Mengalami Kegagalan untuk Kedua Kalinya

- 13 Juni 2022, 08:56 WIB
Misi Roket Astra NASA Mengalami Kegagalan untuk Kedua Kalinya
Misi Roket Astra NASA Mengalami Kegagalan untuk Kedua Kalinya /Twitter/@NASA

BeritaSampang.com - Misi perusahaan roket Astra Space untuk mengirim satelit kecil pemantau badai NASA ke orbit pada hari Minggu gagal setelah mesin booster tahap kedua dimatikan lebih awal di luar angkasa.

Kegagalan terjadi kira-kira 10 menit setelah sukses lepas landas dari Rocket 3.3 Astra pada 13:43 ET (1743 GMT) dari landasan peluncuran di Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral di Florida.

Dikutip BeritaSampang.com dari CNA, Komentator streaming Astra Amanada Durk Frye mengatakan, "Kami memiliki penerbangan tahap pertama nominal. Namun, mesin tahap atas mati lebih awal dan kami tidak mengirimkan muatan kami ke orbit."

Baca Juga: Netflix Umumkan Sqiud Game Season 2, Sutradara Berikan Bocoran

Roket tersebut membawa dua satelit kecil yang dirancang oleh Laboratorium Lincoln Institut Teknologi Massachusetts untuk mengukur kelembapan dan curah hujan dalam sistem badai tropis. 

Roket Astra ini akan menjadi batch pertama dari konstelasi enam satelit yang dikelola oleh NASA, yang sisanya juga akan diluncurkan Astra di masa depan.

Kegagalan misi pada hari Minggu merupakan kegagalan kedua kalinya bagi Astra tahun ini sebagai roket pendatang baru.

Baca Juga: Makanan yang Cocok Dikonsumsi Saat Sedang Flu

Astra mencoba untuk memulai bisnis peluncurannya dengan Rocket 3.3, kendaraan dua tahap yang mampu mengangkat 330 pon (150 kg) satelit ke orbit rendah Bumi.

Dari tujuh upaya Astra untuk mencapai orbit, dua telah berhasil, yang pertama pada November tahun lalu dan yang kedua pada Maret.

NASA bermitra dengan perusahaan roket yang sedang berkembang untuk meluncurkan muatan sains berbiaya rendah sebagai cara untuk memacu pertumbuhan di industri roket.

Baca Juga: Netflix Mengumumkan Squid Game akan Kembali untuk Musim Kedua

"Meskipun peluncuran hari ini dengan @Astra tidak berjalan sesuai rencana, misi tersebut menawarkan peluang besar untuk sains dan kemampuan peluncuran baru," tulis Thomas Zurbuchen, kepala unit sains NASA yang mengawasi misi tersebut, di Twitter.

"Meskipun kami kecewa saat ini, kami tahu: Ada nilai dalam mengambil risiko dalam keseluruhan Ilmu Pengetahuan NASA karena inovasi diperlukan bagi kami untuk memimpin."***

Baca Juga: Jadwal Lengkap Acara Trans TV Hari Ini, Senin 13 Juni 2022



Editor: Imron Basuki Rahmat

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini