Ustaz Adi Hidayat: Nama Anak Adalah Do’a. Berikan yang Terbaik!

- 20 September 2021, 09:31 WIB
Ilustrasi Anak
Ilustrasi Anak /Ramin Talebi

BeritaSampang.com - Nama adalah doa, seperti itulah makna sebuah nama dalam Islam.
Karena nama adalah doa, maka orang tua akan memberikan nama-nama terbaik untuk anaknya. Namun ada juga nama yang memiliki arti buruk atau seorang anak tidak menyukai nama yang diberikan oleh orang tuanya.

Lalu bagaimana hukumnya mengganti nama dalam Islam? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak penjelasan Ustadz Adi Hidayat dalam artikel ini.

Dilansir dari PORTAL JEMBER dari video Youtube Ceramah Pendek yang diunggah 15 Maret 2020, Ustaz Adi Hidayat beri penjelasan tentang hukum mengganti nama dalam Islam.
Ustaz Adi Hidayat atau UAH menjelaskan jika ada orang sebelum muslim namanya kurang baik, misal menunjukkan pada sesuatu yang dilarang, maka boleh ganti nama pada yang baik.

Ada nama yang haram hukumnya, jika diberi nama itu maka harus langsung ganti. Misalnya nama-nama yang bersentuhan dengan nilai kemusyikan.

"Misal Abdusyams artinya hamba matahari, ganti dengan Abdullah, Abdurrahman, Abdurrahim, atau yang lain," kata UAH
"Nama-nama yang haram lagi misalnya nama setan, coba dicek itu barangkali ada kemiripan, ganti langsung," lanjutnya.

Baca Juga: Sedang Galau? Jangan Berlarut-larut dan Amalkan Do'a Ini

Ada juga nama-nama yang hukumnya makruh. Nama yang tidak secara langsung dibenci, tetapi bisa merendahkan martabat kehidupan.
Misalnya anak yang diberi nama sama dengan tokoh tertentu, lalu ketika anak tumbuh dewasa direndahkan oleh orang lain karena nama tersebut.

"Misal anak diberi nama sama dengan tokoh pelawak favorit orang tuanya, begitu tumbuh dewasa, muncul cemoohan dari kawan-kawannya," ucap Ustaz Adi Hidayat
"Anak anda yang seharusnya serius masuk jurusan fisika, cuma namanya komedi, kan jadi nggak nyaman. Nah itu makruh hukumnya. Atau nama yang bisa menghambat takdir. Itu ganti," lanjut UAH.
"Karena itu Nabi mengatakan nama adalah bagian dari doa. Sedangkan doa bagian dari ibadah. Jadi memberi nama adalah bagian dari ibadah," tambahnya

Ustaz Adi Hidayat mengatakan sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an bahwa orang tua sudah harus memilihkan nama terbaik sesuai harapannya.
Caranya adalah dengan berdoa dulu anak ingin menjadi apa, lalu arahkan dari kecil bahkan sejak dalam kandungan.
Misalkan jika ingin anak dekat dengan Al-Qur'an, maka mohon dan berdoa kepada Allah. Lalu memberi nama yang sesuai dengan harapan itu.

Halaman:

Editor: Alfiyah Rizzy Afdiquni

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini