Surat Al-Baqarah Ayat 76 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsirnya

- 5 Oktober 2021, 14:14 WIB
Surat Al-Baqarah Ayat 76 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsirnya
Surat Al-Baqarah Ayat 76 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsirnya /Unsplash/Masjid Pogung Dalangan

BeritaSampang.com - Surat Al Baqarah adalah surat ke-2 dalam Al Qur'an dan terdiri dari 286 ayat. Surat ini tergolong ke dalam surat Madaniyah dan dikategorikan menjadi surat dengan jumlah ayat terbanyak dalam Al-Qur'an.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 76:

وَاِ ذَا لَـقُوْا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قَا لُوْاۤ اٰمَنَّا ۚ وَاِ ذَا خَلَا بَعْضُهُمْ اِلٰى بَعْضٍ قَا لُوْاۤ اَتُحَدِّثُوْنَهُمْ بِمَا فَتَحَ اللّٰهُ عَلَيْكُمْ لِيُحَآ جُّوْكُمْ بِهٖ عِنْدَ رَبِّكُمْ ۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ

Baca Juga: Surat Al-Baqarah Ayat 75 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsirnya

Arab-Latin:
wa izaa laqullaziina aamanuu qooluuu aamannaa, wa izaa kholaa ba'dhuhum ilaa ba'dhing qooluuu a tuhaddisuunahum bimaa fatahallohu 'alaikum liyuhaaajjuukum bihii 'ingda robbikum, a fa laa ta'qiluun.

Baca Juga: Surat Al-Baqarah Ayat 74 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsirnya

Artinya:
"Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata, "Kami telah beriman." Tetapi apabila kembali kepada sesamanya, mereka bertanya, "Apakah akan kamu ceritakan kepada mereka apa yang telah diterangkan Allah kepadamu sehingga mereka dapat menyanggah kamu di hadapan Tuhanmu? Tidakkah kamu mengerti?""
(QS. Al Baqarah 2: Ayat 76)

Baca Juga: Surat Al-Baqarah Ayat 73 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsirnya

Tafsir Kemenag:
Ayat ini memberitakan tentang beberapa watak orang-orang Yahudi yang tak dapat diharapkan lagi iman mereka; yaitu watak mereka menyerupai watak orang munafik dan juga menerangkan tingkah laku mereka. Ayat ini menjelaskan bahwa apabila orang Yahudi yang bersikap munafik berjumpa dengan para sahabat Nabi saw mereka berkata, “Kami juga beriman seperti kamu, kami mengakui bahwa kamu dalam kebenaran, dan bahwa Muhammad saw itu memang utusan Allah yang telah diterangkan dalam kitab Taurat.” Mereka mengucapkan kata-kata itu dengan maksud untuk menenteramkan hati orang-orang Aus dan Khazraj yang pernah menjadi teman sekutu mereka. Tetapi ketika mereka berada di tengah-tengah kaumnya, mereka dicela oleh kaumnya dengan mengatakan, ”Mengapa mereka memberitahu kepada orang Islam apa yang diterangkan Allah tentang kedatangan Nabi Muhammad saw secara khusus di dalam Taurat. Seharusnya kabar itu dirahasiakan dan tidak boleh seorang pun tahu, karena kalau rahasia itu dibukakan, berarti orang-orang mukmin mempunyai alasan yang kuat untuk mengalahkan hujah-hujah mereka sendiri di hadapan Allah”. Tindakan yang demikian dianggap oleh mereka sebagai perbuatan tercela, tidak diperkirakan sebelumnya akibat buruk yang akan terjadi.***

Editor: Miftahul Arifin

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah