Surat Al-Baqarah Ayat 138 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsirnya

- 5 November 2021, 21:31 WIB
Surat Al-Baqarah Ayat 138 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsirnya
Surat Al-Baqarah Ayat 138 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsirnya /Unsplash/Masjid Pogung Dalangan

BeritaSampang.com - Surat Al Baqarah adalah surat ke-2 dalam Al Qur'an dan terdiri dari 286 ayat. ini tergolong ke dalam surat Madaniyah dan dikategorikan menjadi surat dengan jumlah ayat terbanyak dalam Al-Qur'an.

Baca Juga: Surat Al-Baqarah Ayat 137 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsirnya

AllahSurat Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 138:

صِبْغَةَ اللّٰهِ ۚ وَمَنْ اَحْسَنُ مِنَ اللّٰهِ صِبْغَةً ۖ وَّنَحْنُ لَهٗ عٰبِدُوْنَ

Baca Juga: Tafsir Ibnu Katsir Ayat ke-7 Surah Al-Fatihah Disertai dengan Terjemahannya

Arab-Latin:
shibghotalloh, wa man ahsanu minallohi shibghotaw wa nahnu lahuu 'aabiduun.

Baca Juga: Tafsir Ibnu Katsir Ayat ke-6 Surah Al-Fatihah Disertai dengan Terjemahannya

Artinya:
""Sibgah Allah". Siapa yang lebih baik Sibgahnya daripada Allah? Dan kepada-Nya kami menyembah."
(QS. Al Baqarah 2: Ayat 138)

Tafsir Kemenag:
Iman yang sebenarnya ialah iman yang tidak dicampuri oleh unsur-unsur syirik. Ibnu Jarir berkata, Sesungguhnya orang-orang Nasrani bila anak mereka dilahirkan, maka mereka datang kepada pendeta pada hari yang ketujuh, mereka memandikannya dengan air yang disebut ‘al-Ma‘mudi’ untuk membaptisnya. Mereka mengatakan, “Ini adalah kesucian pengganti khitan. Maka apabila mereka telah mengerjakannya jadilah anak itu seorang Nasrani yang sebenarnya.” Maka Allah menurunkan ayat ini . )
Sibgah Allāh berarti celupan Allah . Maksudnya ialah iman kepada Allah yang tidak disertai sedikit pun dengan kemusyrikan. Hal ini ditegaskan oleh perkataan dan hanya kepada-Nya lah kami menyembah , tidak kepada yang lain. Hal ini ditegaskan oleh firman Allah:
فَاَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًاۗ فِطْرَتَ اللّٰهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَاۗ لَا تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللّٰهِ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُۙ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (ar-Rūm/30:30);Ayat ini menerangkan bahwa dalam menyelesaikan persoalan yang berhubungan dengan agama haruslah digunakan kaidah-kaidah atau dalil-dalil agama, tidak boleh didasarkan kepada hawa nafsu dan keinginan manusia. Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa manusia tidak dapat menghapus atau membersihkan dosa manusia yang lain, atau menerima tobatnya seperti yang dilakukan orang-orang Nasrani dengan membabtis anak-anak mereka. Yang membersihkan dan menghapus dosa seseorang ialah usaha orang itu sendiri sesuai dengan petunjuk Allah, dan hanya Allah saja yang dapat menerima tobat seseorang.***

Editor: Miftahul Arifin

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini