Waktu Puasa Bagi Negara yang Memiliki Zona Waktu yang Lebih Panjang dari Indonesia, Penjelasan Ust Adi Hidayat

- 4 April 2022, 15:17 WIB
Waktu Puasa Bagi Negara yang Memiliki Zona Waktu yang Lebih Panjang dari Indonesia, Penjelasan Ust Adi Hidayat
Waktu Puasa Bagi Negara yang Memiliki Zona Waktu yang Lebih Panjang dari Indonesia, Penjelasan Ust Adi Hidayat /Solehoddin /

 

BeritaSampang.com - Ibadah puasa di bulan suci Ramadhan adalah kewajiban setiap musim perempuan dan laki-laki yang sudah sampai umur atau akil baligh.

Dalam menjalankan ibadah puasa dibelahan dunia maka setiap daerah tersebut memiliki perbedaan zona waktu.

Dalam hal ini akan dijelaskan oleh Ustadz Adi Hidayat secara singkat terkait perbedaan zona waktu berdasarkan pertanyaan jamaahnya.

Baca Juga: Hukum Puasa Seseorang yang Masih Memiliki Tanggungan Hutang di Bulan Ramadhan, Penjelasan Ust Abdul Somad

Seperti dilansir BeritaSampang.com dari PortalJember.com berjudul, "Ustadz Adi Hidayat Beri Penjelasan tentang Cara Puasa Ramadhan Orang Muslim di Daerah yang Siangnya Panjang"

Ustadz Adi Hidayat mengatakan bahwa di sebagian wilayah atau negara ada yang memiliki waktu siang lebih panjang daripada waktu malamnya.

Tetapi hal ini bukan menjadikan alasan umat muslim di daerah itu untuk tidak melaksanakan kewajiban puasa Ramadhan seperti yang diperintahkan Allah SWT.

Baca Juga: Bulan Suci Ramadhan adalah Bulan yang Baik untuk Melakukan Kebajikan Termasuk Shalat Berjemaah, Abdul Somad

Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan bahwa dalam menyikapi hal tersebut para ulama memiliki kesepakatan bersama untuk merumuskan solusi terbaik untuk menyikapinya.

Baca Juga: Penjelasan Buya Yahya Tentang Hal-Hal yang Membatalkan Puasa

"Puasa yang ditunaikan di tempat itu diikutkan pada negara atau daerah terdekat sebagai tetangganya yang memiliki waktu normal," ujar ustadz Adi Hidayat.

Secara umum, waktu penunaian puasa Ramadhan yang ditentukan sebagai ukuran yaitu antara 13 sampai 14 jam, sehingga tidak memberatkan dna cukup meringankan.

"Puasa anda akan diikutkan di daerah tersebut, sekalipun di tempat anda masih dalam keadaan siang, matahari nampak terbentang," ujar ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat mengatakan bahwa puasa yang dilaksanakan dipandang sah dan cukup membatalkan puasa di hari itu dengan membaca doa berbuka puasa yang disunnahkan oleh Rasulullah SAW.***(Anisa Maharani/PortalJember)

Editor: Solehoddin


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini