Solusi Permasalahan Jiwa yang Terkandung dalam QS. Al-Ma'arij Ayat 22-23 Menurut Mufassir

- 23 Mei 2022, 09:03 WIB
Solusi permasalahan jiwa yang terkandung dalam QS. Al-Ma'arij ayat 22-23 Menurut Mufassir
Solusi permasalahan jiwa yang terkandung dalam QS. Al-Ma'arij ayat 22-23 Menurut Mufassir /Unsplash/Syad Aoun Abbas

BeritaSampang.com - Setiap permasalahan tentunya memiliki solusi, seperti halnya masalah jiwa.

Banyak orang mengalami permasalahan jiwa namun, sulit menukan solusinya.

Dalam QS. Al-Ma'arij ayat 22-23 Telah mejelaskan solusi dari permasalahan jiwa yang ada pada ayat sebelumnya.

Baca Juga: Horoskop Harian Zodiak Pisces Hari Ini, Senin 23 Mei 2022: Akan Ada Masalah Dalam Kesehatanmu Hari Ini

Firman Allah, QS. Al-Ma'arij 22-33

إِلَّا الْمُصَلِّينَ الَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَاتِهِمْ دَائِمُونَ

Artinya: kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya.

Dalam ayat tersebut dapat dipahami bahwa solusinya adalah dengan Melakukan salat.

Namun banyak orang yang melakukan salat tetap mengalami permasalah jiwa, lalu salat seperti apa yang dimaksud, simak penjelasan berikut.

Baca Juga: Begini Penjelasan Tentang Qodha' Puasanya Orang Yang Telah Meninggal

Adapun Solusi dari permasalah yang telah lalau Menurut M Quraisy Shihab yaitu diantaranya dengan meningkatkan keimanan karena Apabila tidak dipandukan dengan iman maka naluri gelisah dan kerakusan akan menimbulkan hal negatif pada diri manusia.

Kesusahan dan kesulitan adalah hal biasa dalam hidup manusia, selain itu kesulitan dan kesusahan memiliki tingkatan, yakni tingkatan rendah dan ada tingkat tinggi.

Hakikatnya tidak ada kehidupan yang tanpa ada masalah. Orang yang tidak memiliki keimanan ketika ditimpa kesusahan dan kesulitan dia akan dilanda kegelisahan dan menyesali diri dan meratapi masalah yang menimpa bahakan dia bisa melakukan bunuh diri untuk mengahiri hidupnya.

Baca Juga: Deretan Anak Artis yang Ikuti Tren GUCCI Challenge

Adapun sisi negatif lainnya dari hal ini adalah dia menimpakan masalahnya pada orang lain dan menganggap masalah yang dia hadapi adalah akibat dari tindakan dan perbuatan orang lain terhadap dirinya.

Solusi selanjutnya yaitu dengan melakukan salat secara istiqomah atau berkelanjutan yakni terus menerus.

Istiqomah merupakan karakteristik dan kepribadian muslim sejati, sifat istiqoamah seharusnya dijadikan pedang dan tameng untuk terjun dan berjuang dimedan kehidupan.

Sehinggan bukan hanya sekedar kebahagian duniawi yang diraih melainkan kebahagian ukhrawi juga akan digapai oleh orang yang istiqamah.

Baca Juga: WHO Perluas Pengawasan Kasus Cacar Monyet

Wahbah Zuhaili Mengatakan dalam tafsirnya Yaitu Salat yang di jaga pelaksanaannya pada waktu-waktunya dan memenuhi kewajiban-kewajibannya serta konsisten dalam pelaksanaannya.

Hal ini dapat menghilangkan keluh kesah dan kikir, serta salat yang sesuai rukun syarat yang sempurna dan disertai kekhusyuan juga ketundukan pada Allah dalam tiap tahapnya.

Sayyid Qutbh menulis dalam kitab tafsirnya bahwa, salat itu lebih dari sekedar rukun Islam dan simbol iman, ia adalah sarana berhubungan dengan Allah dan tindak lanjut dari pengintaian yakni kesadaran batinnya

Salat merupakan lambang ubudiyah yang tulus sebagai implementasu maqom rububiyah dan maqam ubudiyah dalam bentuk tertentu.

Baca Juga: Berikut 7 Makanan Sehat Ala Dr. Zaidul Akbar

Dan dalam hal ini salat yang tak pernah terputus karena ditinggalkannya dengan sembrono atau malas.

Istiqomah melaksanakn salat, berarti dia terus menerus berhubungan dengan Allah dan hal ini menunjukan kemantapan, keseriusan, kesungguhan dalam berhubungan dengan Allah.

Kesimpulannya Solusi dari permasalahan jiwa yakni dengan melakukan salat yang terus menerus atau Istiqomah sesuai waktu yang ditentukan juga dengan syarat dan aturan sebagaimana yang ada dalam Islam.***

Baca Juga: Lirik dan Chord Gitar Lagu 'Hujan' Jourdy Pranata

Editor: Imron Basuki Rahmat

Sumber: Tafsir Fi Zhilalil Qur'an Jilid 12


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x