Ulama Berbeda Pendapat tentang Terjadinya Talak dengan Tulisan

- 29 Mei 2022, 15:50 WIB
Ilustrasi Perceraian - penjelasan Jumhur Ulama tentang talak melalui tulisan/
Ilustrasi Perceraian - penjelasan Jumhur Ulama tentang talak melalui tulisan/ /unsplash/Kelly Sikkema

BeritaSampang.com - Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَلطَّلَا قُ مَرَّتٰنِ ۖ فَاِ مْسَا كٌ بِۢمَعْرُوْفٍ اَوْ تَسْرِيْحٌ بِۢاِحْسَا نٍ ۗ وَلَا يَحِلُّ لَـکُمْ اَنْ تَأْخُذُوْا مِمَّاۤ اٰتَيْتُمُوْهُنَّ شَيْــئًا اِلَّاۤ اَنْ يَّخَا فَاۤ اَ لَّا يُقِيْمَا حُدُوْدَ اللّٰهِ ۗ فَاِ نْ خِفْتُمْ اَ لَّا يُقِيْمَا حُدُوْدَ اللّٰهِ ۙ فَلَا جُنَا حَ عَلَيْهِمَا فِيْمَا افْتَدَتْ بِهٖ ۗ تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ فَلَا تَعْتَدُوْهَا ۚ وَمَنْ يَّتَعَدَّ حُدُوْدَ اللّٰهِ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ

Ath-tholaaqu marrotaani fa imsaakum bima'ruufin au tasriihum bi-ihsaan, wa laa yahillu lakum ang ta-khuzuu mimmaaa aataitumuuhunna syai-an illaaa ay yakhoofaaa allaa yuqiimaa huduudalloh, fa in khiftum allaa yuqiimaa huduudallohi fa laa junaaha 'alaihimaa fiimaftadat bih, tilka huduudullohi fa laa ta'taduuhaa, wa may yata'adda huduudallohi fa ulaaa-ika humuzh-zhoolimuun

Baca Juga: Mobilitas Tinggi di Tengah Cuaca Tak Menentu? Ini Trik Nyaman Berpakaian

"Talak (yang dapat dirujuk) itu dua kali. (Setelah itu suami dapat) menahan dengan baik atau melepaskan dengan baik. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali keduanya (suami dan istri) khawatir tidak mampu menjalankan hukum-hukum Allah. Jika kamu (wali) khawatir bahwa keduanya tidak mampu menjalankan hukum-hukum Allah, maka keduanya tidak berdosa atas bayaran yang (harus) diberikan (oleh istri) untuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barang siapa melanggar hukum-hukum Allah, mereka itulah orang-orang zalim."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 229)

Baca Juga: Berikut Adalah Beberapa Poin dari Makna Ungkapan Talak Kinayah

Talak dengan Tulisan Talak dapat terjadi dengan tulisan walaupun penulis mampu berkata kata.

Sebagaimana suami boleh menalak istri dengan lafal atau ucapan, ia juga boleh menalak dengan tulisan.

Fuqaha' mensyaratkan bahwa tulisan itu hendaknya jelas dan terlukis.

Halaman:

Editor: Nurul Azizah

Sumber: Buku Fiqh Munakahat (Khitbah, Nikah, dan Talak)


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah