Surat Al Mulk Ayat 30 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsir

- 29 Juni 2022, 09:06 WIB
Tafsir Al Mulk ayat 30
Tafsir Al Mulk ayat 30 /Pixabay/69 images

BeritaSampang.com - Surat Al Mulk ayat 30 berisi perintah Allah kepada nabi Muhammad untuk menyerukan kepada orang kafir atas kebesaran Allah.

Surat Al Mulk adalah surat ke 67 dalam Al- Qur’an yang terdiri dari tiga puluh ayat. Surat ini tergolong surat Makkiyah dan terletak dalam Al-Qur'an pada juz 29.

Kata Al Mulk diambil dari ayat pertama surat ini. Al Mulk memiliki arti kerajaan. Surat Al Mulk disebut juga dengan At Tabaraak yang artinya adalah Maha Suci.
 
Baca Juga: Surat Al Mulk Ayat 29 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsir

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam surat Al Mulk ayat 30 :

قُلْ اَرَءَيْتُمْ اِنْ اَصْبَحَ مَاۤؤُكُمْ غَوْرًا فَمَنْ يَّأْتِيْكُمْ بِمَاۤءٍ مَّعِيْنٍ 

Arab-Latin:
Qul ara-aitum in ashbaha maaukum ghawran famay ya'tiikum bimaa-im ma'iin.

Terjemah :
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Terangkanlah kepadaku jika (sumber) air kamu surut ke dalam tanah, siapa yang akan memberimu air yang mengalir?” (Q.S 67:30).
 
Baca Juga: Viral Video Remaja Pesta Miras dengan Iringan Musik Religi, Ahmad Sahroni Desak Polisi Segera Selidiki

Tafsir Ringkas Kemenag:
Dalam ayat ini, Allah memperlihatkan tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan-Nya, setelah pada ayat yang sebelumnya Dia memerintahkan agar bertawakal kepada-Nya.

Allah memerintahkan Muhammad mengatakan kepada orang-orang kafir, “Hai orang-orang kafir, coba terangkan kepadaku, apa yang terpikir olehmu, atas kehendak Allah seluruh udara yang mengalir di permukaan bumi ini meresap ke dalam tanah, sehingga sumber-sumber air dan sumurmu menjadi kering, timba-timbamu tidak dapat menimba air lagi. Apakah tuhanmu yang lain dapat mengudara itu, sehingga kamu dapat minum, kebun-kebunmu menjadi kota kembali dan binatang-binatang ternakmu dapat berkembang biak? Tidak ada sesuatu pun yang dapat air itu kecuali Allah Yang Maha Pemarah dan Penyayang kepada hamba-hamba-Nya. Mengapa kamu masih menyekutukan-Nya dengan sesuatu yang tidak layak bagi-Nya?”

Ayat ini menyuruh orang-orang kafir membandingkan dasar ketuhanan menurut pengertian mereka dengan sifat pemahaman ketuhanan menurut agama yang disampaikan Muhammad saw. Tuhan yang disembah menurut yang diajarkan Rasulullah adalah Tuhan pencipta seluruh makhluk, dan menjaga hidup semua yang hidup di alam ini. Dia Mahakuasa dan Maha Menentukan segala sesuatu, tidak memerlukan sesuatu apa pun untuk menolong-Nya dan sebagainya. Bukan Tuhan yang dibuat manusia atau diangkat oleh manusia sendiri untuk disembah, seperti pemahaman ketuhanan orang-orang musyrik. 

Ayat ini jugamengingatkan orang-orang kafir bahwa Tuhan yang pantas disembah itu hanya Tuhan Yang Maha Esa, tidak beranak, tidak dilahirkan, tidak berserikat dengan suatu apa pun.***
 

Editor: Imron Basuki Rahmat

Sumber: kemenag


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah