Surat Al Maidah Ayat 66 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsir

- 13 Juli 2022, 22:49 WIB
Tafsir Al Maidah ayat 66
Tafsir Al Maidah ayat 66 /Unsplash/Faseeh Fawaz


BeritaSampang.com - Surat Al Maidah ayat 66 berisi tentang penegasan Allah apabila Ahli Kitab itu benar-benar menjalankan hukum Taurat dan Injil, tentulah Allah akan melapangkan kehidupan mereka. 

Surat  Al Maidah adalah surat ke-5 dalam Al Qur'an yang terdiri dari 120 surat. Surat ini tergolong dalam surat Madaniyyah dan terletak dalam Al Qur'an juz 6 sampai juz 7.

Surat ini dinamakan Al Maidah (hidangan) karena memuat kisah para pengikut setia nabi Isa yang meminta kepada nabi Isa agar Allah menurunkan Al Maidah (hidangan makanan) dari langit untuk mereka.
 
Baca Juga: Surat Al Maidah Ayat 65 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsir

Surat Al Maidah juga disebut Al-Uqud (perjanjian), karena kata itu terdapat pada ayat pertama surah ini, di mana Allah menyuruh agar hamba-hamba-Nya memenuhi janji terhadap Allah maupun perjanjian-perjanjian yang mereka buat terhadap sesamanya.

Surat ini juga dinamakan Al-Munqidz (yang menyelamatkan), sebab pada bagian akhir surah ini memuat kesaksian Isa Al-Masih terhadap kaum pengikutnya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam surat Al Maidah ayat 66 :

وَلَوْ اَنَّهُمْ اَقَا مُوا التَّوْرٰٮةَ وَا لْاِ نْجِيْلَ وَمَاۤ اُنْزِلَ اِلَيْهِمْ مِّنْ رَّبِّهِمْ لَاَ كَلُوْا مِنْ فَوْقِهِمْ وَمِنْ تَحْتِ اَرْجُلِهِمْ ۗ مِنْهُمْ اُمَّةٌ مُّقْتَصِدَةٌ ۗ وَكَثِيْرٌ مِّنْهُمْ سَآءَ مَا يَعْمَلُوْنَ

Arab-Latin:
Walau annahum aqoomut-tauroota wal-ingjiila wa maaa ungzila ilaihim mir robbihim la-akaluu ming fauqihim wa ming tahti arjulihim, min-hum ummatum muqtashidah, wa kasiirum min-hum saaa-a maa ya'maluun.

Terjemah:
"Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat, Injil, dan (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka. Di antara mereka ada sekelompok yang jujur dan taat. Dan banyak di antara mereka sangat buruk apa yang mereka kerjakan." (QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 66).
 
Baca Juga: Surat Al Maidah Ayat 64 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsir

Tafsir Ringkas Kemenag:
Ayat ini dijelaskan bahwa apabila Ahli Kitab itu benar-benar menjalankan hukum Taurat dan Injil seperti mengesakan Allah dan mendukung berita gembira yang terdapat dalam Taurat Injil dan tentang kenabian Muhammad, tentulah Allah akan melapangkan kehidupan mereka. 

Jadi jika pada ayat sebelumnya Allah menjanjikan kebahagiaan akhirat kepada Ahli Kitab, apabila mereka percaya dan bertakwa, akan mendapat kebahagiaan duniawi dan kelapangan rezeki serta limpahan rahmat-Nya dari langit, dengan menumbuhkan berbagai tanaman. Meskipun demikian mereka tetap durhaka dan dan rasul-rasul Allah. 

Ayat ini juga dijelaskan bahwa di antara orang-orang Yahudi ada golongan yang bimbang dalam beragama, tidak berpegang teguh pada pendapat-pendapat pendeta-pendetanya dan tidak pula memandang enteng. Memang mayoritas orang Yahudi itu sangat fanatik menurut pendapat-pendapat para pendetanya. Golongan inilah yang buruk tingkah lakunya. Hal serupa itu terjadi di kalangan kaum Nasrani. Menurut kebiasaan, meskipun golongan pertengahan dari masing-masing agama itu tidak banyak pengikutnya, namun dari kalangan orang-orang yang suka memperbaiki keadaan dan mengikuti perkembangan serta menerima kebenaran. 

Orang-orang seperti ini terdapat pada setiap umat dan tiap-tiap masa. Umpamanya Abdullah bin Salam dan kawan-kawannya dari kalangan orang-orang Yahudi menjadi pengikut Nabi Muhammad yang setia. Demikian pula Najasyi dan kawan-kawan dari kalangan Nasrani menjadi mengikut Nabi Muhammad yang setia pula. 

Hal tersebut menunjukkan bahwa fungsi pemeluk agama adalah menemukan kebenaran. Maka jika pemeluk suatu agama berpegang pada petunjuk-petunjuk agama secara benar, tentulah dia tidak akan menjadi fanatik, kaku dan menerima agama yang dibenarkan di dalam kitab-kitabnya. Dalam menemukan kebenaran itu modal utama adalah keikhlasan yang disertai dengan ilmu pengetahuan. Mencari kebenaran dengan modal yang terdapat di dalam agama Islam. Pemeluk Islam itu sendiri yang tidak mengamalkan petunjuk-petunjuk Islam, tentulah kebenaran yang ada pada Islam itu tidak dapat diperoleh. Kaum Muslimin yang tidak mengamalkan petunjuk agamanya, mereka serupa dengan orang Yahudi dan Nasrani.***
 

Editor: Imron Basuki Rahmat

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini