Siapakah Orang-orang yang Disebut Pencuri di dalam Shalatnya, Mengapa?

- 31 Juli 2022, 06:05 WIB
Siapakah Orang-orang yang Disebut Pencuri di dalam Shalatnya, Mengapa? /
Siapakah Orang-orang yang Disebut Pencuri di dalam Shalatnya, Mengapa? / /Alena Darmel /
 
BeritaSampang.com - Dalam pelaksanaan salat timbul suatu hubungan antara manusia sebagai makhluk ciptaan Allah, dan Allah sebagai pencipta makhluk yaitu manusia.

Hubungan ini disebutkan di dalam Al-Qur'an pada Surah Az-Zariyat ayat 56, Surah Yasin ayat 22, dan Surah Al-'An'am ayat 162.

Pada Surah Az-Zariyat ayat 56 disebutkan bahwa manusia dan jin diciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah. 
 
Baca Juga: Nasihat Rasulullah! Hal yang Harus Diperhatikan Tatkala Mengusir Gangguan 'Setan'

Surah Yasin ayat 22 merupakan perenungan bahwa manusia akan kembali kepada Tuhannya sehingga tidak ada alasan untuk tidak beribadah kepadaNya.

Sementara itu, Surah Al-'An'am ayat 162 menjelaskan bahwa salat seorang muslim hanya dipersembahkan kepada Allah yang merupakan tuhan bagi seluruh alam.

Apa yang dimaksud dengan mencuri dalam shalat?

Seperti dilansir BeritaSampang.com dari Instagram @haipembelajar berjudul, "Orang-orang yang disebut pencuri di dalam sholatnya"
 
Baca Juga: Kisah Singkat Nabi Musa Tidak Dapat Berbicara dengan Jelas, Mengapa?

Tuma'ninah secara bahasa bermakna ketenangan. Sebagaimana di sebutkan dalam hadits: "Kemudian engkau ruku' sampai tuma'ninah (tenang) dalam ruku' mu". [HR. Bukhari 3/205]

Yakni berhenti sampai tenang, stabil, dan tidak goyah dengan tidak banyak gerak.

Di sebutkan Ibnu Hajar Al-Haitami rahimahullah: "Yakni standar tuma'ninah adalah ketenangan dan stabilnya anggota tubuh, terpisahnya antara gerakan (naik dan turun dalam shalat)".
 
Baca Juga: Terdapat Suatu Penyakit yang Lebih Bahaya dan Mematikan dari Sihir, Apakah Itu?

Tuhfah muhtaz 2/59 An-Nawawy rahimahullah berkata: "Dan wajib untuk tuma'ninah dalam ruku (shalat) tanpa ada perselisihan, berdasarkan hadits, "Orang-orang yang salah dalam shalat", kadar minimalnya adalah berhenti dalam keadaan ruku sampai stabil anggota tubuh dan terpisahkan gerak antara gerak turun dan naik saat ruku". Majmu Syarah muhazhab 3/408

Dari penjelasan imam Nawawi ini, beliau mensyaratkan dua hal:

1) Stabil dan tidak goyah anggota tubuh dalam shalat.

2) Terpisahnya satu gerakan shalat dengan gerakan yang lain dalam shalat.
 
Baca Juga: Jika Namanya Disebut Membuat Seluruh Penghuni Neraka Menangis, Siapakah Makhluk Itu?

Bila terpenuhi dua hal ini, maka ia di katakan tuma'ninah dalam shalat.

Namun bila kita lihat hari ini, fenomena begitu menyedihkan, sebagian kaum muslimin lalai dari masalah satu ini, yang menjadi rukun shalat, yaitu hilangnya tuma'ninah.

Sehingga kita menyaksikan, shalat sebagai munajat dan doa kepada Allah, Rabb seluruh makhluk dan sarana dzikir yang paling besar.
 
Baca Juga: Malaikat yang Bertugas Sebagai Pemikul Arasy, Malaikat Siapakah Dia?

Menjadi sarana mainan dan senda gurau, karena begitu cepatnya sebagian orang dalam shalat. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Sejahat-jahat pencuri adalah seorang yang mencuri di dalam shalatnya. Shahabat bertanya: "Ya Rasulallah, bagaimana seorang di katakan mencuri dalam shalatnya? Beliau menjawab: "la tidak menyempurnakan ruku' dan tidak pula menyempurnakan sujudnya". HR. Ahmad 11532

Oleh Ustadz Abu Abdurrahman Al-Asary hafidzhahullah, semoga bermanfaat.***
 

Editor: Solehoddin

Sumber: haipembelajar


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah