Pantang Menyerah Memohon Ampun Kepada Allah Swt Atas Segala Perbuatan Buruk

- 31 Agustus 2022, 16:36 WIB
Ilustrasi sujud
Ilustrasi sujud /Pexels @Michael Burrows/

BeritaSampang.com - Taubat adalah kembali taat kepada Allah s.w.t dan menyesal dengan bersungguh-sungguh terhadap dosa yang telah dilakukan sama ada dosa besar mahupun dosa kecil serta memohon keampunan dari Allah.

Setiap individu disuruh bertaubat untuk menyucikan diri dari dosa besar dan kecil, sama ada dilakukan dengan sengaja mahupun tidak.

Baca Juga: Doa Diantara Adzan dan Iqamah Adalah Waktu yang Tepat untuk Pengabulan Doa

 Tindakan mencari pengampunan dari Allah atas dosa-dosa yang telah dilakukan disebut Istighfar.

Tindakan ini, umumnya dilakukan dengan mengulang-ulang perkataan dalam bahasa Arab astaghfirullah, yang berarti "Saya mencari pengampunan dari Allah", dipandang sebagai salah satu bagian penting ibadah dalam Islam.

Pengakuan dosa dilakukan secara langsung kepada Allah dan bukan melalui manusia (kecuali dalam meminta ampunan dari korban akibat dosa yang diperbuat).

Baca Juga: Makruhnya Memulai Makan dari Bagian Tengah​

Diajarkan bahwa dosa-dosa harus disimpan bagi diri sendiri untuk mencari pengampunan individual dari Allah.

Allah mengampuni mereka yang mencari ampunan-Nya dan berkomitmen pada diri mereka sendiri untuk tidak mengulangi dosa tersebut, kendati beberapa dosa yang mengakibatkan orang lain menjadi korban tidak dapat diampuni kecuali orang tersebut mengampuni, sehingga mereka juga perlu meminta pengampunannya

Baca Juga: ​Waktu yang Disunnahkan untuk Mengadakan Walimah​

Seperti dilansir BeritaSampang.com dari Lembaga Kajian & Riset Rasionalika Darus-Sunnah berjudul, "Pantang Menyerah Memohon Ampunan​" 20 Juli 2017 M.​

​Pantang Menyerah Memohon Ampunan​

بسم اللّه الرحمن الرحيم

كتاب التوبة

باب قبول التوبة من الذنوب وإن تكررت الذنوب والتوبة

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا عُبَيْدَةَ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِي مُوسَى عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ​قَالَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ النَّهَارِ وَيَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ اللَّيْلِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا​

رواه مسلم

Baca Juga: ​Ragu Sudah Berhadas atau Belum, Apa yang Harus Dilakukan? Haruskah Mengulang Wudhu?

​Artinya: Dari Abu Musa (W. 42 H) dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan senantiasa membuka lebar-lebar tangan-Nya pada malam hari untuk menerima taubat orang yang berbuat dosa pada siang hari dan Allah senantiasa akan membuka tangan-Nya pada siang hari untuk menerima taubat orang yang berbuat dosa pada malam hari, dan yang demikian terus berlaku hingga matahari terbit dari barat." H.R Muslim (W.261 H)

Allah s.w.t adalah Zat yang Maha Penerima Taubat. Seberapa pun banyak kita melakukan dosa, baik seratus kali, seribu kali, atau lebih, Allah akan mengampuni dosa kita dan dosa itu akan dihilangkan dari diri kita, asalkan setelah melakukan dosa kita kemudian bertaubat dengan sungguh-sungguh kepada-Nya.

Baca Juga: Pentingnya Menjaga Perasaan​, Seperti halnya 'Mencela Makanan

Ampunan Allah tidak berbatas waktu. Baik itu siang maupun malam, Allah akan mengampuni hamba-Nya yang sungguh-sungguh bertaubat.

Oleh karena itu, hendaklah kita senantiasa bertaubat kepada Allah atas segala dosa yang telah kita lakukan.

Adapun penyebutan "tangan" dalam hadis di atas adalah berupa majaz.

Baca Juga: Pesan Rasulullah Untuk Menjauhi Sifat Sombong Karena Berdampak Pada Ridho Tidaknya Allah Swt

Karena kebiasaan orang arab adalah membuka tangannya ketika ridha terhadap sesuatu untuk menerimanya, dan menutup tangan ketika murka.

​​Semoga bermanfaat.***

 

Editor: Solehoddin

Sumber: Lembaga Kajian & Riset Rasionalika Darus-Sunnah


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x