Network
BeritaSampang.com- Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah meresmikan tahapan pemilu 2024 beberapa waktu lalu. Menanggapi pemilu 2024, pengamat terorisme dari Universitas Indonesia, Ridlwan Habib menilai isu politik identitas sudah tidak relevan untuk pemilu 2024 mendatang.
Menurutnya kemampuan literasi masyarakat yang saat ini jauh lebih baik daripada periode pemilu sebelumnya dalam menangkal berita bohong atau hoaks. Membuat isu politik identitas tidak relevan lagi digunakan sebagai ajang menggaet simpati masyarakat dalam pemilu mendatang.
“Sudah tidak relevan (politik identitas) untuk pemilu 2024 nanti. Kenapa? karena masyarakat sudah semakin cerdas. Literasi masyarakat tentang hoaks, berita palsu, berita bohong itu sudah semakin baik,” tutur Ridlwan dikutip dari Antara, Kamis, 16 Juni 2022.
Baca Juga: Setelah Eksis 27 Tahun, Internet Explorer Resmi Pensiun Sebagai Browser
“Mungkin 2014, 2019 berita hoaks masih bisa dan banyak beredar di WA grup tapi di 2024 saya tidak yakin,” sambungnya.
Ridlwan juga menyebut faktor banyaknya generasi Z atau generasi milenial yang telah ‘melek’ digital serta memiliki kemampuan literasi yang baik. Membuat strategi kampanye politik melalui berita palsu atau hoaks dapat dinetralisir.
Sehingga menurutnya model kampanye politik seperti itu sudah usang diterapkan menjelang pemilu. Perlahan politik identitas memang haru segera ditinggalkan karena dapat menyebabkan polarisasi di masyarakat dan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
Baca Juga: Samuel L Jackson Lebih Pilih Main Nick Fury di Marvel Dibanding Memenangkan Oscar
Meskipun Ridlwan juga tak menampik sejatinya politik identitas sah-sah saja dilakukan namun tidak untuk menyerang pihak lain yang menjadi lawan politik secara masif.
Artikel Rekomendasi