Perbincangan-Perbincangan Pada Waktu Kencan Selalu Tertuju Pada Masa Indah Setelah Perkawinan

BeritaSampang.com - Ketika masih berpacaran kita memba yangkan hal-hal yang menyenangkan. Perbincangan-perbincangan pada waktu kencan selalu tertuju pada masa indah setelah perkawinan.

Tampaknya kita tak pernah memikirkan masalah-masalah yang muncul pada akhirnya. Nah, setelah kita menikah dalam waktu beberapa bulan atau beberapa tahun barulah merasa bahwa kehidupan dalam perkawinan itu tidak seindah yang dibayangkan.

Tatkala kita masih berpacaran, ternyata masalah tak terduga sebelumnya pun membebani batin kita.

Baca Juga: Waktu - Waktu Yang Membahayakan Dalam Perkawinan

Jika pembaca telah bersuami atau berumah tangga, mungkin membenarkan uraian saya, bahwa pada masa pacaran, kita selalu dihadapkan pada sebuah sandiwara.

Kita masing-masing berusaha menutup-nutupi kelemahan kita. Bahkan yang tampak pada masa pacaran itu adalah masa-masa yang indah saja.

Ketika setelah pernikahan berjalan beberapa waktu kita semua akhirnya mengetahui apa sebenarnya yang terdapat dialik kedok kita (kekasih kita). dan, kita pun dihadapkan pada masa-masa yang rumit.

Baca Juga: Kesombongan Timbul Karena Adanya Anggapan Bahwa Dialah yang Suci Sendiri Di Dunia Ini

Dalam perkawinan akan terjadi benturan-benturan penyesuaian diri. Jika masing-masing dari suami istri itu tidak bisa/tidak mampu menyesuaikan diri mereka, tak heran penceraian pun terjadi.

“Aku tidak tahu, mengapa setelah sekian lama perkawinan, selalu terjadi perbedaan pendapat dan kami selalu cek-cok terus menerus", mungkin demikian keluhan orang seorang wanita pada masa-masa bahaya yang pertama yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan pasangannya.

Oleh sebab itu, pada masa bahaya pertama dalam perkawinan itu hendaknya kita harus berusaha bersikap kepala dindin dengan partner kita.

Baca Juga: Wanita yang Berpendidikan Tinggi Cenderung Congkak dan Sombong Ini Senang Menyalahkan Orang Lain

Kita tidak harus mempertahankan pandangan hidup kita. Yang lebih baik adalah kita berusaha agar dapat menyesuaikan diri, sedikit demi sedikit hingga akhirnya konflik/pertentangan tak mungkin terjadi, atau setidaknya percekcokan bisa ditekan sedemikian kecil.

Bahkan dianjurkan bagi wanita yang belum/masih belum menikah hendaknya pada saat berpacaran itu sudah dapat menyelami kepribadian, pandangan hidup masing-masing.***