Kisah Hikmah Imam Ahmad bin Hanbal tentang Dahsyatnya Istigfar

- 21 September 2021, 22:16 WIB
Ilustrasi Zikir
Ilustrasi Zikir /Masjid Pogung


BeritaSampang.com - Istigfar merupakan salah satu zikir untuk memohon ampunan kepada Allah Swt. Umumnya zikir istigfar akan kita lantunkan setelah selesai mengerjakan salat.
Hal tersebut dilakukan dengan harapan dosa maupun kesalahan yang pernah dikerjakan baik disengaja maupun yang tanpa disengaja bisa dihapuskan oleh Allah Swt.
Sudah tak heran lagi banyak keajaiban yang pernah dialami oleh sebagian dari kaum muslimin yang selalu merutinkan membaca zikir.

Terdapat bukti keajaiban dari hamba Allah yang rutin mengamalkan zikir dengan membaca istigfar. Dalam sebuah kisah yang ditulis oleh Imam Al-Jauzi rahimahullah dalam buku tentang Imam Ahmad yang dilansir dari lingkarmadiun, dikisahkan bahwa:

Saat sang Imam memasuki usia senja beliau begitu ingin pergi ke negeri Syam. Namun anehnya Imam Ahmad sama sekali tidak memiliki tujuan yang jelas, mengapa ingin pergi ke tempat tersebut. Padahal ia harus menempuh perjalanan jauh dari kediamannya di Baghdad menuju Syam.

Sesampainya di Syam, Imam Ahmad berhenti untuk menunaikan salat Zuhur. Tidak ada yang mengenalinya pada masa itu. Seusai salat Zuhur, beliau menunggu di masjid hingga menjelang salat Asar. Setelah selesai salat Asar sang imam membaca Al-Qur’an untuk menunggu waktu Magrib dan Isya.

Baca Juga: Resep Oseng-Oseng Kikil Pedas Manis yang Wajib Kamu Coba!

Karena malam semakin larut dan tak tahu tujuan pastinya, akhirnya Imam Ahmad memutuskan untuk beristirahat dan tidur di masjid tersebut. Namun penjaga masjid tidak mengizinkannya tidur di masjid.

Akan tetapi Imam Ahmad menolak dengan mengatakan: “Saya musafir, saya ingin beristirahat di sini.” Sang penjaga masjid tetap menolak dan memintanya untuk keluar karena akan segera dikunci, kemudian Imam Ahmad berjalan keluar masjid.
Setelah penjaga tersebut pergi, Imam Ahmad kembali beristirahat di pelataran masjid, namun sang penjaga kembali datang dan mengusirnya hingga mendorongnya menuju ke jalanan.

Di seberang masjid ada tukang roti yang melihat kejadian tersebut. Kemudian tukang roti itu memanggil Imam Ahmad: “Hai Syekh, kemarilah beristirahatlah di tokoku.” Imam Ahmad pun masuk ke toko tukang roti tersebut.

Penjual roti tersebut berkata: “Rumahku tidak jauh dari sini, ini toko rotiku, di belakang sana ada ruangan untuk beristirahat, beristirahatlah malam ini dan besok pagi engkau bisa melanjutkan perjalanan lagi.”

Setelah masuk ke dalam toko, Imam Ahmad kemudian memperhatikan aktivitas sang penjual roti. Dan di situlah ada satu hal yang paling menarik perhatian Imam Ahmad dari tukang roti yakni ucapan zikir dan istigfar yang terus dilantunkan dari mulutnya tanpa putus sejak awal ia mulai mengerjakan adonan rotinya.

Halaman:

Editor: Alfiyah Rizzy Afdiquni

Sumber: Lingkar Madiun


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x