Surat Al-Baqarah Ayat 78 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsirnya

- 6 Oktober 2021, 18:59 WIB
Surat Al-Baqarah Ayat 78 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsirnya
Surat Al-Baqarah Ayat 78 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsirnya /Pixabay/mucahityldiz

BeritaSampang.com - Surat Al Baqarah adalah surat ke-2 dalam Al Qur'an dan terdiri dari 286 ayat. Surat ini tergolong ke dalam surat Madaniyah dan dikategorikan menjadi surat dengan jumlah ayat terbanyak dalam Al-Qur'an.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 78:

وَ مِنْهُمْ اُمِّيُّوْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ الْكِتٰبَ اِلَّاۤ اَمَا نِيَّ وَاِ نْ هُمْ اِلَّا يَظُنُّوْنَ

Baca Juga: Surat Al-Baqarah Ayat 77 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsirnya

Arab-Latin:
wa min-hum ummiyyuuna laa ya'lamuunal-kitaaba illaaa amaaniyya wa in hum illaa yazhunnuun.

Baca Juga: Surat Al-Baqarah Ayat 76 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsirnya

Artinya:
"Dan di antara mereka ada yang buta huruf, tidak memahami Kitab (Taurat) kecuali hanya berangan-angan dan mereka hanya menduga-duga."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 78)

Baca Juga: Surat Al-Baqarah Ayat 75 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsirnya

Tafsir Kemenag:
Dalam ayat ini diberitahukan tentang orang-orang awam pengikut-pengikut mereka yang mengikuti saja kemauan pendeta-pendeta yang memutarbalikkan isi Taurat. Baik pemimpin atau pun pengikutnya, keduanya dalam kesesatan. Di antara orang-orang Yahudi itu ada golongan ummi yaitu orang-orang yang buta huruf, tidak dapat membaca dan menulis. Mereka hanya dapat menghafal Kitab Taurat, tetapi mereka tidak dapat memahami makna dan kandungan isinya, dan amal perbuatannya pun tidak dapat mencerminkan apa yang dimaksud oleh isi Taurat itu. Mereka adalah kaum yang hanya mendasarkan sesuatu kepada sangkaan saja, tidak sampai kepada martabat keyakinan yang berdasarkan keterangan-keterangan yang pasti tidak meragukan.
Orang-orang Yahudi itu memang banyak ingkar terhadap kebenaran, meskipun kebenaran itu telah terang dan jelas. Mereka banyak mendustakan ayat-ayat Allah, dan paling banyak tertipu oleh dirinya sendiri serta suka memakan harta orang lain dengan cara haram, seperti riba, menipu dan suap. Mereka menganggap bahwa mereka adalah orang yang paling utama di antara bangsa di dunia.***

Editor: Miftahul Arifin

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah