Network
BeritaSampang.com - Sebagai seorang muslim, sudah menjadi kewajiban agar selalu berhati-hati sehingga tidak meninggalkan generasi yang lemah, terutama lemah dalam akidah dan ibadah.
Ciri lemah dalam akidah dan ibadah adalah melalaikan shalat. Dalam tafsirnya, Ibnu Katsir menyebutkan bahwa jika lalai dalam shalat, kewajiban yang lain pun akan lebih dilalaikan.
Salah satu hikmah adanya ayat yang berisi tentang kabar gembira dan peringatan dalam Al-Qur'an adalah motivasi bagi manusia untuk beribadah tanpa menyekutukan Nya.
Allah Swt. menghendaki Al-Qur'an sebagai kabar gembira bagi orang yang taat dengan balasan surga.
Baca Juga: Jaminan Allah Swt., Agar Terhindar Dari Kematian yang Buruk. Penjelasan Buya Yahya
Allah Swt. juga menghendaki Al-Qur'an sebagai peringatan bagi orang yang berdosa dengan siksaan-Nya.
Ibadah berhubungan dengan Allah itu adalah ibadah yang mencakup salah satunya adalah shalat, dan lainnya.
Namun itu merupakan kebutuhan makhluk, akan kembali kepada makhluk setiap kebaikan yang di kerjakan, karena sejatinya Allah Swt., tidak butuh ibadah kita, tapi kita yang membutuhkan ibadah kita untuk diri kita sendiri.
Baca Juga: Kesehatan Ruh Memiliki Pengaruh Besar Terhadap Kesehatan Fisik, Mental, dan Kecerdasan. Penjelasan Ust Adi Hi
Pada ulasan kali ini Ust. Adi Hidayat, menjelaskan Ibadah Itu Bukan Untuk Allah
Seperti dilansir BeritaSampang.com dari kanal Youtube AMD Arief Media Dakwah Desember 2022, berikut penjelasannya.
Allah tidak butuh sujud dan rukuknya manusia, tapi manusia butuh kebaikan dari yang ditimbulkan sujud dan rukuk itu.
Baca Juga: Syarat Sah Khitbah Hendaknya Wanita Belum Terpinang Oleh Laki-Laki Lain.
"Jadi sebenarnya ibadah itu di turunkan untuk memenuhi kebutuhan kita, saya sering katakan Allah gak butuh dengan sujud, rukuk kita, semuka langit dan bumi kepada Allah, tidak menurunkan status Allah sebagai rabb, tetap rabbil arsyil 'adzim." Ujar Ust Adi Hidayat.
Kebahagiaan kita, kesuksesan kita, ketentraman kita, bahagia yang menghadirkan kesuksesan, kebahagiaan, ketentraman kita itulah yang ditimbulkan dari ibadah yang kita lakukan. Allah sudah memberikan jalannya.
"Allah Maha Kuasa, mudah mengganti dengan mahkluk yang lain tapi ibadah itu kembalinya kepada kita, untuk kebahagiaan kita, kesuksesan kita, ketentraman kita, bahagia yang menghadirkan kesuksesan, kebahagiaan, ketentraman, itu disebut dengan falah, karena itulah ketika kita menunaikan shalat pun tujuannya untuk falah kita, kan diperdengarkan di telinga kita 'hayya 'alassholah-hayya 'alalfalah' kan kamu yang butuh itu, kamu yang minta, kamu yang pengen, kamu yang ini, kamu yang itu, ini aku berikan sekarang jalannya, aku berikan pintunya, aku kasih pintunya, kamu gak buka, tapi kamu menuntut dan mempersalahkan aku, kamu sehat?" Terang beliau.
Artikel Rekomendasi