Penjelasan Ustadz Adi Hidayat Tentang Puasa di Bulan Sya'ban

- 22 Maret 2022, 20:25 WIB
Penjelasan Ustadz Adi Hidayat Tentang Puasa di Bulan Sya'ban
Penjelasan Ustadz Adi Hidayat Tentang Puasa di Bulan Sya'ban /Solehoddin /

 

BeritaSampang.com - Puasa Sya'ban adalah puasa sunnah yang dijalankan sebelum pelaksanaan puasa wajib di bulan suci Ramadhan.

Keistinwaan bulan Sya'ban menjadikan sebagian umat muslim dunia untuk mengamalkan puasa sunnah di bulan tersebut.

Untuk mengetahui berapa hari pelaksanaan puasa sunnah di bulan Sya'ban, Ustadz Adi Hidayat akan menjelaskan secara terperinci.

Seperti dilansir BeritaSampang.com dari PortalJember.com berjudul, "Puasa Sya'ban Berapa Hari? Ustadz Adi Hidayat: Perbanyak"

Baca Juga: Tanya Buya Yahya Tentang Bolehkah Menikah di Bulan Suci Ramadhan?

Dalam riwayatnya Aisyah ra. mengatakan bahwa ia tidak pernah melihat rasulullah puasa penuh selama sebulan, begitu sangat baik, kecuali kata bdi bulan ramadhan.

Ia juga menyaksikan rasulullah tidak memperbanyak puasa sunahnya kecuali di bulan sya'ban.

"Ketika masuk sya'ban, di siang harinya, kata nabi perbanyak puasa," kata Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: Mengharap Duniawi dalam Bershalawat, Penjelasan Ust Adi Hidayat

Dengan memperbanyak puasa di bulan sya'ban sebelum ramadhan maka ketika masuk ke bulan ramadhan tubuh sudah bisa beradaptasi atau secara biologis sudah kuat untuk masuk menunaikan puasa dan terbiasa.

Namun, berapa jumlah hari untuk mengerjakan puasa sya'ban yang benar?

Dalam hadist disebutkan untuk memperbanyaknya, apakah ini berarti sebaiknya puasa selama 30 hari berturut-turut?

Baca Juga: Jawablah Ketika Adzan Berkumandang Karena Ada Rahasia Istimewa Dibalik Itu Semua, Penjelasan Syekh Ali Jaber

"Kalau ada redaksi perbanyak, ini dalam hukum, dalam fikih, itu bisa relatif sifatnya. Tergantung siapa yang menunaikannya. Bagi Anda 1 sedikit barangkali, tapi bagi yang nggak pernah puasa 1 itu bisa panjang," jelas Ustadz Adi Hidayat.

Padahal tidak jarang ada yang berupaya puasa, tapi meski sudah ditahan-tahan akhirnya batal.

"Kita harus bisa ukur diri kita, tidak harus samakan dengan orang lain," jelas Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: Tips Jitu Agar Cepat Move On Ala Ustadz Abdul Somad, Simak Baik-Baik

Misalnya bagi seorang yang terbiasa puasa Nabi Dawud, yaitu sekarang puasa, besok tidak, lusa puasa, selanjutnya tidak, akan berbeda keadaannya dengan anaknya yang baru belajar puasa.

"Jangan dipaksa ya, perbanyak. Mulai sehari dulu," kata Ustadz Adi Hidayat.***(Jati Kuncoro/PortalJember)

Editor: Solehoddin


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah