Surat Al Mulk Ayat 28 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsir

- 28 Juni 2022, 10:14 WIB
Tafsir Surat Al Mulk ayat 28
Tafsir Surat Al Mulk ayat 28 /Pexels/Mraqieb

BeritaSampang.com - Surat Al Mulk ayat 28 seruan Nabi Muhammad kepada orang kafir agar percaya kepada Allah.

Surat Al Mulk adalah surat ke 67 dalam Al- Qur’an yang terdiri dari tiga puluh ayat. Surat ini tergolong surat Makkiyah dan terletak dalam Al-Qur'an pada juz 29.

Kata Al Mulk diambil dari ayat pertama surat ini. Al Mulk memiliki arti kerajaan. Surat Al Mulk disebut juga dengan At Tabaraak yang artinya adalah Maha Suci.
 
Baca Juga: Surat Al Mulk Ayat 27 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsir

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam surat Al Mulk ayat 28 :

قُلْ اَرَءَيْتُمْ اِنْ اَهْلَكَنِيَ اللّٰهُ وَمَنْ مَّعِيَ اَوْ رَحِمَنَاۙ فَمَنْ يُّجِيْرُ الْكٰفِرِيْنَ مِنْ عَذَابٍ اَلِيْمٍ

Arab-Latin:
Qul ara-aitum in ahlakaniyallahu wa man ma'iya aw rahimnaa, faman yujiirul kaafiriina min 'adzaabin aliim.

Terjemah :
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Tahukah kamu jika Allah mematikan aku dan orang-orang yang bersamaku atau memberi rahmat kepada kami (dengan memperpanjang umur kami,) lalu siapa yang dapat melindungi orang-orang kafir dari azab yang pedih?” (Q.S 67:28).
 
Baca Juga: Surat Al Mulk Ayat 25-26 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsir

Tafsir Ringkas Kemenag:
Rasulullah saw menyeru orang-orang kafir agar percaya kepada Allah Yang Maha Esa dan dijelaskan bahwa orang-orang yang menyembah berhala itu adalah orang yang bodoh, karena mereka menyembah sesuatu yang tidak dapat bermanfaat dan mudarat. Sebagai reaksi terhadap seruan Rasulullah itu, mereka berkata kepada teman-temannya, “Tunggu saja sampai saat tuhan kita membunuh atau mencelakakan Muhammad dan pengikut-pengikutnya. Jika mereka telah rusak binasa atau tewas semuanya, tentu mereka akan berhenti dengan sendirinya menyiarkan agama mereka.

Allah membantah perkataan mereka dengan memerintahkan Nabi Muhammad untuk mengatakan kepada mereka, “Wahai orang-orang musyrik, coba terangkan saya, apakah faedah dan manfaat yang akan kamu peroleh, jika doamu tidak diizinkan oleh berhala- berhala yang kamu sembah selain Allah, sementara aku dan semua orang-orang yang percaya rusak binasa dan mati semua? Apakah kebinasaan aku dan orang-orang yang percaya bersamaku itu dapat memperoleh kamu dari azab Allah yang kamu durhakai itu? Tidaklah kamu selalu ingat bahwa telah menjadi ketetapan-Nya, bahwa azab itu tetap tetap setiap orang yang ingkar kepada-Nya dan selalu melakukan kejahatan? apakah kamu tidak pernah berpikir akibat doamu itu hai orang-orang kafir? Seandainya aku dan pengikut-pengikutku mati semua dan dimasukkan-Nya ke dalam surga yang memicu-Nya kepada kami, apakah kamu akan lepas dari azab Allah, dan melepaskan yang dapat melepaskan kamu dari azab Allah itu?”

Jawaban yang disampaikan oleh Rasulullah saw di atas merupakan jawaban yang sangat tepat dan mempengaruhi hati dan pikiran kaum musyrikin, karena itu mengungkapkan kutipan itu kepada mereka adalah orang yang mereka percayai, segani, dan akui kepemimpinannya. Orang itu adalah Nabi Muhammad yang pernah mereka serahi menyelesaikan yang terjadi antar mereka, dan mereka mengakui penyelesaiannya itu adalah penyelesaian yang paling tepat dan adil. Walaupun ajaran yang disampaikan Muhammad itu berbeda dengan kepercayaan yang mereka anut, tetapi pribadi Muhammad itu adalah jawaban yang dapat diterima oleh orang yang mau akal pikiran dengan benar.***

Editor: Imron Basuki Rahmat

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x