Surat Al Maidah Ayat 25 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsir

- 1 Juli 2022, 20:40 WIB
Tafsir Al Maidah ayat 25
Tafsir Al Maidah ayat 25 /Pixabay/Ahmad Ardity

BeritaSampang.com - Surat Al Maidah ayat 25 berisi tentang permohonan Nabi Musa atas kaumnya yang membangkang untuk diberikan siksaan oleh Allah.

Surat  Al Maidah adalah surat ke-5 dalam Al Qur'an yang terdiri dari 120 surat. Surat ini tergolong dalam surat Madaniyyah dan terletak dalam Al Qur'an juz 6 sampai juz 7.

Surat ini dinamakan Al Maidah (hidangan) karena memuat kisah para pengikut setia nabi Isa yang meminta kepada nabi Isa agar Allah menurunkan Al Maidah (hidangan makanan) dari langit untuk mereka.

Baca Juga: Surat Al Maidah Ayat 24 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsir

Surat Al Maidah juga disebut Al-Uqud (perjanjian), karena kata itu terdapat pada ayat pertama surah ini, di mana Allah menyuruh agar hamba-hamba-Nya memenuhi janji terhadap Allah maupun perjanjian-perjanjian yang mereka buat terhadap sesamanya.

Surat ini juga dinamakan Al-Munqidz (yang menyelamatkan), sebab pada bagian akhir surah ini memuat kesaksian Isa Al-Masih terhadap kaum pengikutnya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam surat Al Maidah ayat 25 :

قَا لَ رَبِّ اِنِّيْ لَاۤ اَمْلِكُ اِلَّا نَفْسِيْ وَاَ خِيْ فَا فْرُقْ بَيْنَـنَا وَبَيْنَ الْـقَوْمِ الْفٰسِقِيْنَ

Arab-Latin:
Qoola robbi innii laaa amliku illaa nafsii wa akhii fafruq bainanaa wa bainal-qoumil-faasiqiin.

Terjemah:
"Dia (Musa) berkata, 'Ya Tuhanku, aku hanya menguasai diriku sendiri dan saudaraku. Sebab itu, pisahkanlah antara kami dengan orang-orang yang fasik itu.'" (QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 25).

Baca Juga: Yuk Cobain Resep Garlic Bread ala Streetfood Korea

Tafsir Ringkas Kemenag:
Setelah ajakan Nabi Musa tidak ditaati oleh kaumnya, bahkan mereka menolaknya, maka Nabi Musa menyatakan keluhannya kepada Allah bahwa ia tidak dapat menguasai kaumnya. 

Oleh karena itu, Nabi Musa memohon kepada Allah agar Nabi Musa dan suadaranya di satu pihak dan kaumnya di pihak lain dan mohon kepada Allah agar memberikan keputusan yang adil. Maka ketika kaumnya yang fasik itu akan disiksa, hendaklah Nabi Musa dan saudara-saudaranya dipisah dari siksaan itu.***

Baca Juga: Jadwal Puasa Sunnah Menurut NU dan Muhammadiyah Menjelang Idul Adha serta Keutamaannya

Editor: Imron Basuki Rahmat

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah