Surat Al Maidah Ayat 43 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsir

- 5 Juli 2022, 05:58 WIB
Tafsir Al Maidah ayat 43
Tafsir Al Maidah ayat 43 /unsplash./GR Stocks.

BeritaSampang.com - Surat Al Maidah ayat 43 berisi tentang sikap orang Yahudi yang tidak mau tunduk pada ajaran dalam kitab Taurat.

Surat  Al Maidah adalah surat ke-5 dalam Al Qur'an yang terdiri dari 120 surat. Surat ini tergolong dalam surat Madaniyyah dan terletak dalam Al Qur'an juz 6 sampai juz 7.

Surat ini dinamakan Al Maidah (hidangan) karena memuat kisah para pengikut setia nabi Isa yang meminta kepada nabi Isa agar Allah menurunkan Al Maidah (hidangan makanan) dari langit untuk mereka.
 
Baca Juga: Surat Al Maidah Ayat 42 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsir

Surat Al Maidah juga disebut Al-Uqud (perjanjian), karena kata itu terdapat pada ayat pertama surah ini, di mana Allah menyuruh agar hamba-hamba-Nya memenuhi janji terhadap Allah maupun perjanjian-perjanjian yang mereka buat terhadap sesamanya.

Surat ini juga dinamakan Al-Munqidz (yang menyelamatkan), sebab pada bagian akhir surah ini memuat kesaksian Isa Al-Masih terhadap kaum pengikutnya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam surat Al Maidah ayat 43 :

وَكَيْفَ يُحَكِّمُوْنَكَ وَعِنْدَهُمُ التَّوْرٰٮةُ فِيْهَا حُكْمُ اللّٰهِ ثُمَّ يَتَوَلَّوْنَ مِنْۢ بَعْدِ ذٰلِكَ ۗ وَمَاۤ اُولٰٓئِكَ بِا لْمُؤْمِنِيْنَ

Arab-Latin:
Wa kaifa yuhakkimuunaka wa 'ingdahumut-taurootu fiihaa hukmullohi summa yatawallauna mim ba'di zaalik, wa maaa ulaaa-ika bil-mu-miniin.

Terjemah:
"Dan bagaimana mereka akan mengangkatmu menjadi hakim mereka, padahal mereka mempunyai Taurat yang di dalamnya (ada) hukum Allah, nanti mereka berpaling (dari putusanmu) setelah itu? Sungguh, mereka bukan orang-orang yang beriman." (QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 43).
 
Baca Juga: Manfaat dan Keutamaan dalam Berjabat Tangan (Sesama Jenis)

Tafsir Ringkas Kemenag:
Satu hal yang mengherankan dari orang Yahudi adalah bahwa mereka mengaku dan mengajak kaumnya percaya kepada Taurat, tetapi mereka tidak mau tunduk kepada isi dan hukum yang ada di dalamnya. padahal Taurat itu berisi hukum-hukum Allah yang cukup jelas. 

Mereka bahkan meminta putusan hukum dari orang lain.  Karena mereka bukan orang-orang yang beriman, maka sama saja bagi mereka. 

Mereka meninggalkan dan tidak mau tunduk kepada Taurat, karena isi dan hukum yang ada di dalamnya tidak sesuai dengan keinginan dan kehendak hawa nafsu mereka. 

Begitu juga jika perkara dan permasalahannya diputuskan berdasarkan Al-Qur'an sesuai dengan permintaan mereka, mereka pun akan meninggalkan keputusan itu dan tidak menggubrisnya jika keputusan tersebut bertentangan dengan keinginan dan hawa nafsunya.***
 

Editor: Imron Basuki Rahmat

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x