Larangan Tidur Setelah Waktu Ashar, Mengapa?

- 30 Agustus 2022, 17:28 WIB
Ilustrasi tidur
Ilustrasi tidur //Foto: Kampus Productionsa/Pexels//
 
 
BeritaSampang.com - Shalat dijadikan sebagai penanda utama dalam status keimanan seorang muslim.
 
Mengerjakan salat merupakan tanda awal keislaman sedangkan meninggalkan salat merupakan tanda awal kekafiran.
 
 
Asar atau shalat Asar merupakan salah satu shalat wajib dari shalat lima waktu yang dilakukan setelah panjang bayangan suatu benda sama dengan tinggi benda tersebut sampai menjelang matahari terbenam.

Shalat ini terdiri dari 4 rakaat, shalat Asar ialah salat harian ke-3 dalam Islam, dilakukan setelah panjang bayangan suatu benda sama dengan tinggi benda tersebut sampai menjelang matahari terbenam.

Shalat Asar memiliki salat sunah Rawatib sebanyak 4 rakaat sebelum melakukan shalat Asar namun tidak terlalu dianjurkan (gairu muakkad). Tidak ada shalat sunah rawatib sesudah shalat Asar.
 
Baca Juga: Bagaimana Hukum Seseorang Melaksanakan Shalat dalam Pesawat?

Seperti dilansir BeritaSampang.com dari Instagram @haipembelajar berjudul, "Hukum Tidur Setelah Sholat Ashar"

Bismillah walhamdulillah was sholaatu wassalam'ala Rasulillah. Amma ba'du.

Hadis terkenal yang sering dijadikan dalil dalam hal ini adalah, "Siapa yang tidur setelah asar, lalu hilang akalnya, maka jangan salahkan kecuali dirinya sendiri."

Hadis ini dinilai do'if bahkan palsu (maudhu') oleh para ulama. Diantaranya Syekh Albani, beliau mengkategorikan hadis ini dalam deratan hadis-hadis do'if, nomor 39 di buku beliau "Silsilah Al-Ahadis Ad-Do'ilah" (1/112).
 
Baca Juga: Bagaimana Hukum Jika Keluar Kencing Ketika Mengerjakan Shalat?

Ibnul Jauzi menilai hadis ini palsu dalam buku beliau "Al-Maudhu'at" (Hadis-hadis palsu). Beliau mengatakan, Hadis ini tidak shahih

Kholid (salah seorang perowi hadis ini) adalah pendusta, hadis ini bersumber dari Ibnu Lahi'ah, lalu diklaim Kholid dia riwayatkan dari Laits. (Al-Maudhu'at 3/69)

Demikian pula riwayat-riwayat lain berkaitan larangan tidur setelah asar, tidak ada yang valid.
 
Baca Juga: Bagaimana Status Hukum Shalat Orang Bertato, Sah atau Batal?

Dalam situs Islamqa.info (situs ilmiah asuhan Syekh Muhammad Sholih Al Munajid) dijelaskan.

Tidak ada hadis atau riwayat dari sahabat yang shahih berkaitan tidur setelah asar, baik berisi pujian (perintah) atau celaan (tidur setelah asar)

Mengingat tidak adanya hadis shahih yang melarang tidur setelah asar, maka kembali ke hukum asal perkara duniawi, yaitu mubah, alias boleh saja dilakukan. Seperti diterangkan dalam kaidah fikih,

Hukum asal perkara duniawi adalah mubah. Dalam Fatawa Lajnah Da-imah (26/148) (Lembaga fatwa kerajaan Saudi Arabia) diterangkan Tidur setelah asar adalah kebiasaan sebagian orang, dan tidak terlarang tidur setelah asar.
 
Baca Juga: Faktor Apa Saja yang Dapat Membatalkan Shalat?

Hadis-hadis yang menerangkan larangan tidur setelah asar tidak ada yang shohih. (Dikutip dari: Islamqa)

Syekh Ibnu Boz rahimahullah juga menjelaskan, kami tidak mengetahui dalil larangan tidur setelah asar. Tidak mengapa tidur setelah asar.

Kami tidak mengetahui adanya dall yang melarang tidur di waktu apa saja kecuali waktu Maghrib, Nabi memakruhkan tidur sebelum Isya dan mengobrol setelah isya.***
 

Editor: Solehoddin

Sumber: haipembelajar


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah