Presiden Joe Biden Meminta Nasihat Perdana Menteri Selandia Baru Tentang Kekerasan Senjata Ekstremis

1 Juni 2022, 07:50 WIB
Presiden Joe Biden Meminta Nasihat Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern /REUTERS/Elizabeth Frantz
BeritaSampang.com - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden pada Selasa 31 Mei 2022 mengatakan kepada Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern bahwa setelah penembakan massal AS terbaru, dia menginginkan nasihatnya dalam mengatasi peningkatan kekerasan senjata dan ideologi ekstremis.
 
Bertemu di Ruang Oval dengan Ardern, Joe Biden merujuk pada pembunuhan Christchurch 2019 terhadap 51 orang dalam penembakan massal yang menargetkan umat Muslim.
 
Pertumpahan darah mendorong Selandia Baru untuk melarang senapan gaya militer. Pembelian kembali senjata juga dilakukan.
 
Baca Juga: Red Bull Umumkan Perpanjangan Kontrak Sergio Perez Hingga 2022 Setelah Menangi Grand Prix Monako
 
“Kami membutuhkan bimbingan Anda,” kata Joe Biden, dikutip BeritaSampang dari CNA, menyerukan upaya global untuk melawan kekerasan dan ekstremisme secara online.
 
"Saya ingin bekerja sama dengan Anda dalam upaya itu," katanya.
 
Sebelumnya, Joe Biden mengunjungi kota Uvalde di Texas pada hari Minggu untuk turtu berduka cita atas meninggalnya 19 anak dan dua guru yang dibunuh oleh seorang pria bersenjata menggunakan senapan gaya serbu.
 
Baca Juga: BTS Bertemu Presiden Joe Biden Bahas Kebencian Anti-Asia di White House
 
Kurang dari dua minggu sebelumnya, Presiden Joe Biden juga mengunjungi lokasi penembakan massal di negara bagian New York, kali ini menargetkan orang Afrika-Amerika.
 
Joe Biden, berjanji akan menunjukkan bahwa pemerintah menanggapi jumlah korban yang terus bertambah, mengatakan kepada wartawan bahwa dia akan bertemu dengan Kongres tentang senjata.
 
Ardern menyampaikan belasungkawa atas pembunuhan Texas dan New York.
 
Baca Juga: Inilah Tanda-Tanda Kekurangan Zat Besi yang Memicu Anemia
 
"Pengalaman kami dalam hal ini adalah milik kami sendiri, tetapi jika ada sesuatu yang dapat kami bagikan yang bernilai, kami di sini untuk membagikannya", kata Ardern.***

Editor: Miftahul Arifin

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler