Komamdo Armada I TNI AL Tepis Isu Terkait Ribuan Kapal Asing di Laut Natuna, Arsyad: Kami Tidak Menemukan

- 17 September 2021, 23:34 WIB
Kapal induk Liaoning China di Laut Natuna Utara.
Kapal induk Liaoning China di Laut Natuna Utara. /Reuters/Stringer/

BeritaSampang.com - Komando Armada I TNI AL memastikan tidak menemukan ribuan kapal asing di Laut Natuna Utara.

Panglima Komando Armada I Laksmana Muda TNI Arsyad Abdullah menjelaskan, saat patroli di batas landas kontinen dan pantauan udara situasi Laut Natuna Utara, pihaknya tidak menemukan adanya kapal asing yang menangkap ikan.

Diketahui sebelumnya isu terkait ribuan kapal asing sebab beredarnya video dari nelayan Indonesia yang merekam adanya enam kapal asing di wilayah zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia.

Baca Juga: Human Rights Watch Soroti TNI AD Soal Tes Keperawanan Bagi Calon Kowad

Seperti dikutip BeritaSampang.com dari laman pikiran-rakyat.com berjudul "Panglima TNI AL Sebut Kabar Ribuan Kapal Asing Masuk Natuna Utara Tak Berdasar: Cuma Ada Beberapa".

Lima kapal perang (KRI) dikerahkan TNI Angkatan Laut (AL) secara bergantian untuk memantau situasi di Laut Natuna Utara, setelah ramainya kabar mengenai munculnya sejumlah kapal perang China di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia pada Senin lalu.

Namun, saat melaksanakan patroli di batas landas kontinen, sebagaimana isu yang beredar di masyarakat itu, TNI AL tidak menemukan ribuan kapal asing yang berlayar di Perairan Laut Natuna Utara.

Baca Juga: Bekerja Sama dengan TNI Angkatan Laut dan Koarmada 2 Pemerintah Surabaya lakukan Vaksinasi Massal

Hal itu disampaikan Panglima Komando Armada (Koarmada) I Laksmana Muda TNI Arsyad Abdullah di Natuna, Kepri, Jumat, 17 September 2021.

"Kami melaksanakan patroli, melihat pantauan dari udara situasi Laut Natuna Utara. Kami tidak menemukan adanya kapal ikan asing yang menangkap ikan di sana," kata Arsyad.

Dalam hal ini, pihaknya melakukan pengamatan situasi di sekitar Laut Natuna Utara selama dua jam. Di Laut Natuna Utara, empat KRI unsur TNI AL melaksanakan patroli di batas landas kontinen.

Baca Juga: KASAU Minta Maaf Atas Oknum Anggota TNI AU Injak Warga di Merauke

Arsyad menuturkan, dalam pantauannya, dia hanya melihat empat kapal yang sedang melintas perairan internasional.

"Karena ZEE adalah perairan internasional, di mana merupakan hak lintas damai dari negara-negara yang akan melintas di perairan tersebut," kata Arsyad.

Namun, berdasarkan pengamatan langsung, dia membantah isu yang sempat beredar di masyarakat.

Baca Juga: Kembali Mendapatkan Sorotan dari Netizen, Dokter Faheem Younus Ungkap Jenis Virus Memayikan

"Terkait akhir-akhir ini isu ada ribuan kapal di Laut Natuna Utara, menurut saya itu tidak berdasar. Karena kita menyaksikan sendiri tadi, dan tidak menemukan ribuan. Cuma ada beberapa kapal yang melaksanakan lintas damai," ujar Arsyad.

Lebih lanjut, Arsyad mempertanyakan sumber isu yang beredar, dan bagaimana membuktikan ribuan kapal berada di Laut Natuna Utara.

Sebagaimana dikutip dari Antara, Arsyad pun menjelaskan, Laut Natuna Utara memiliki perbatasan dengan negara tetangga, khususnya dengan Vietnam. Pemerintah kedua negara telah menyepakati landas kontinen. Namun, tidak dengan ZEE, karena masih dalam perundingan.

Baca Juga: Kepala Staf Kepresidenan RI Apresiasi Kinerja Bupati Sampang Selesaikan Konflik Sosial Agama di Sampang

Arsyad juga menegaskan bahwa ZEE merupakan perairan internasional. Maka dari itu, setiap negara memiliki hak untuk melaksanakan lintas damai. Indonesia hanya memiliki hak berdaulat di sana, bukan kedaulatan.

"Hak berdaulat itu, kita memiliki hak untuk melaksanakan eksplorasi dan eksploitasi," ujar Arsyad.

Namun, bagi negara lain yang ingin memanfaatkan sumber daya alam di ZEE ataupun landas kontinen diperbolehkan dengan syarat mengantongi izin dari pemerintah Indonesia.

"Apabila hanya melintas, itu tidak masalah, silahkan tanpa izin." kata Arsyad.*** (Nurul Khadijah/pikiran-rakyat.com)

 

Editor: Miftahul Arifin

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini