Para pejabat Ukraina telah meminta sekutu sistem rudal jarak jauh yang dapat menembakkan rentetan roket ratusan mil jauhnya, dengan harapan mengubah keadaan dalam perang selama tiga bulan.
"Kami tidak akan mengirim sistem roket ke Ukraina yang menyerang Rusia," kata Joe Biden.
Baca Juga: Indonesia Batalkan Rencana Pengiriman TKI ke Perkebunan Sawit Malaysia
Joe Biden ingin membantu Ukraina mempertahankan diri tetapi menentang penyediaan senjata yang dapat digunakan Ukraina untuk menyerang Rusia.
Ribuan orang telah tewas di Ukraina dan jutaan lainnya mengungsi sejak invasi Rusia pada 24 Februari. Ukraina dan sekutu Baratnya menyebut ini sebagai dalih tak berdasar untuk perang merebut wilayah.
Sekutu Barat semakin bersedia memberikan persenjataan jarak jauh kepada Ukraina, termasuk howitzer M777, karena kekuatannya memerangi Rusia diperkirakan intelijen AS akan lebih berhasil.
Baca Juga: Red Bull Umumkan Perpanjangan Kontrak Sergio Perez Hingga 2024 Setelah Menangi Grand Prix Monako
Tetapi intelijen AS juga telah memperingatkan tentang risiko yang tinggi, terutama mengingat ketidaksesuaian antara ambisi nyata Presiden Rusia Vladimir Putin dan kinerja militernya.
Sebelumnya, Menteri Pertahana Ukraina, Oleksiy Reznikov mengatakan bahwa Ukraina telah mulai menerima rudal anti-kapal Harpoon dari Denmark dan howitzer self-propelled dari Amerika Serikat.***
Artikel Rekomendasi