Mahkamah Agung AS Melarang Hak Aborsi Setelah Memutarbalikkan Kasus Roe v Wade

- 25 Juni 2022, 09:24 WIB
Mahkamah Agung Amerika Serikat yang memutarbalikkan Roe v Wade tentang hak aborsi
Mahkamah Agung Amerika Serikat yang memutarbalikkan Roe v Wade tentang hak aborsi /Pixabay/mohamed_hassan

Tiga hakim liberal berbeda pendapat, dengan mengatakan pendapat mayoritas “mengatakan bahwa sejak saat pembuahan, seorang wanita tidak memiliki hak untuk dibicarakan”, dan bahwa kaum konservatif tahu betul negara akan memberlakukan dan dalam banyak kasus telah memberlakukan pembatasan aborsi untuk momen pembuahan.

Baca Juga: Surat Al Mulk Ayat 6 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsirnya

Di bawah pembatasan negara, "seorang wanita harus melahirkan anak pemerkosanya atau seorang gadis muda dari ayahnya tidak peduli apakah hal itu akan menghancurkan hidupnya", tulis hakim liberal.

Setidaknya 26 negara bagian diharapkan untuk segera melarang aborsi atau sesegera mungkin. Jaksa Agung Republik Texas, Ken Paxton, merayakan keputusan itu dan berkata: "Aborsi ilegal di sini."

Keputusan Dobbs adalah salah satu yang paling penting dalam beberapa generasi. Ini akan memiliki konsekuensi yang mendalam, langsung dan abadi bagi puluhan juta wanita dan orang lain yang bisa hamil. Ripple effects dapat dimainkan dalam beberapa decade.

Bahkan jika tidak sepenuhnya belum pernah terjadi sebelumnya, itu sangat langka,” kata Mary Ziegler, profesor tamu hukum konstitusional di Harvard Law School, profesor di University of California, Davis School of Law dan sejarawan aborsi. "Ini juga luar biasa untuk melakukan sesuatu seperti ini begitu cepat, tanpa pemberitahuan sebelumnya."

Sebuah konsep opini, di mana Alito meletakkan argumen pedas untuk membalikkan Roe v Wade, bocor pada bulan Mei.

Negara bagian di selatan dan midwest diharapkan untuk melarang aborsi atau memberlakukan pembatasan ketat, mungkin memaksa pasien untuk melakukan perjalanan ratusan mil atau aborsi mandiri.

Baca Juga: Surat Al Mulk Ayat 2 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsirnya

Setidaknya satu ekonom memperkirakan larangan tersebut dapat mengakibatkan 60.000 kelahiran setahun di antara wanita yang tidak dapat melakukan aborsi, mempengaruhi 41% wanita usia reproduksi dan memukul wanita muda, miskin, kulit hitam dan coklat dan orang-orang yang sudah memiliki anak paling sulit.

Halaman:

Editor: Imron Basuki Rahmat

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x