Network
Bertahun-tahun kemudian, dia memiliki putra dan putri dengan pasangannya Arra tapi dia binasa, saat hamil, dalam gempa bumi.
Sebagian besar anak-anaknya terkena penyakit yang sama seperti ayahnya. Dengan hanya satu anak yang tersisa, Agar. Gorr berjalan bersamanya dan sukunya menjauh dari gurun tandus.
Namun, putranya tidak selamat dalam perjalanan. Gorr kehilangan semua kepercayaan pada para dewa dan Gorr melakukan tindakan penistaan, seperti mengubur putranya di bawah tanah, praktik yang dilarang oleh budayanya, dan mengatakan tidak ada tuhan yang menjaga mereka. Sukunya melempari dia dengan batu sehingga para dewa tidak bisa mendengar kebohongannya, mengatakan bahwa dia adalah dewa hitam, dan kakinya yang lumpuh adalah sebuah tanda.
Saat berjalan sendirian melalui padang pasir, sepasang makhluk berlapis pakaian baja meluncur melintasi langit dan mendarat menimbulkan ledakan di tanah dekatnya.
Baca Juga: Seorang Anak Berusia 2 Tahun Ditinggal Kedua Orang Tuanya Setelah Penembakan Massal Parade 4 Juli
Gorr mendekati makhluk tak dikenal ini, makhluk yang disepuh emas itu telah menikam lawannya yang hitam pekat. Ketika dewa emas meminta bantuan, Gorr menolak, memandang makhluk sebagai dewa dan dengan demikian menyalahkan mereka atas penderitaannya.
Saat itu, zat seperti cairan menyembur ke tangan Gorr dari bilah dewa lapis baja hitam dan terbentuk menjadi ujung tombak, dengan itu, dia membantai dewa yang tersisa.
Dengan hanya berpikir, ujung tombak itu sekali lagi berubah menjadi cairan, menutupi tubuh Gorr dengan baju besi dengan sayap. Saat dia terbang menjauh dari planetnya dan ke luar angkasa, dia bertanya-tanya apakah ada lebih banyak dewa di luar sana yang bisa ditemukan.
Gorr mendapatkan kekuatannya dari symbiote hitam yang berasal dari dewa yang berhasil ia bunuh dan Gorr bertujuan untuk membunuh semua dewa yang ada.***
Artikel Rekomendasi