Surat Al-Baqarah Ayat 109 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsirnya

- 21 Oktober 2021, 23:20 WIB
Surat Al-Baqarah Ayat 109 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsirnya
Surat Al-Baqarah Ayat 109 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsirnya /unsplash/Mishary Alafasy

BeritaSampang.com - Surat Al Baqarah adalah surat ke-2 dalam Al Qur'an dan terdiri dari 286 ayat. Surat ini tergolong ke dalam surat Madaniyah dan dikategorikan menjadi surat dengan jumlah ayat terbanyak dalam Al-Qur'an.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 109:

وَدَّ کَثِيْرٌ مِّنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ لَوْ يَرُدُّوْنَكُمْ مِّنْۢ بَعْدِ اِيْمَا نِكُمْ كُفَّا رًا ۚ حَسَدًا مِّنْ عِنْدِ اَنْفُسِهِمْ مِّنْۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَـقُّ ۚ فَا عْفُوْا وَا صْفَحُوْا حَتّٰى يَأْتِيَ اللّٰهُ بِاَ مْرِهٖ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى کُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Baca Juga: Surat Al-Baqarah Ayat 108 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsirnya

Arab-Latin:
wadda kasiirum min ahlil-kitaabi lau yarudduunakum mim ba'di iimaanikum kuffaaroo, hasadam min 'ingdi angfusihim mim ba'di maa tabayyana lahumul-haqq, fa'fuu washfahuu hattaa ya-tiyallohu bi-amrih, innalloha 'alaa kulli syai-ing qodiir.

Baca Juga: Surat Al-Baqarah Ayat 107 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsirnya

Artinya:
"Banyak di antara Ahli Kitab menginginkan sekiranya mereka dapat mengembalikan kamu setelah kamu beriman, menjadi kafir kembali, karena rasa dengki dalam diri mereka setelah kebenaran jelas bagi mereka. Maka maafkanlah dan berlapang dadalah sampai Allah memberikan perintah-Nya. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
(QS. Al Baqarah 2: Ayat 109)

Baca Juga: Surat Al-Baqarah Ayat 106 Lengkap dengan Terjemah dan Tafsirnya

Tafsir Kemenag:
Allah swt menjelaskan bahwa sebagian besar Ahli Al-Kitab selalu berangan-angan agar dapat membelokkan kaum Muslimin dari agama Tauhid menjadi kafir seperti mereka, setelah mereka mengetahui dengan nyata bahwa apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw itu benar dan sesuai dengan prinsip yang terkandung dalam Kitab Taurat.
Ayat ini mengandung peringatan kepada orang-orang Islam agar mereka waspada terhadap tipu muslihat yang dilakukan Ahli Kitab itu. Adakalanya dengan jalan mengeruhkan ajaran Islam, dan adakalanya dengan jalan menumbuhkan keragu-raguan di kalangan umat Islam sendiri.
Mereka melakukan tipu muslihat karena kedengkian semata, tidak timbul dari pandangan yang bersih. Kedengkian mereka bukanlah karena keragu-raguan terhadap kandungan isi Al-Qur′an atau bukan karena didorong oleh kebenaran yang terdapat dalam Kitab Taurat, tetapi karena dorongan hawa nafsu, kemerosotan mental dan kedongkolan hati mereka. Itulah sebabnya mereka terjerumus dalam lembah kesesatan dan kebatilan.
Sesudah itu Allah memberikan tuntunan pada umat Islam bagaimana caranya menghadapi tindak-tanduk mereka. Allah menyuruh umat Islam menghadapi mereka dengan sopan santun serta suka memaafkan segala kesalahan mereka, juga melarang agar jangan mencela mereka hingga tiba saatnya Allah memberikan perintah. Karena Allah-lah yang akan memberikan bantuan kepada umat Islam, hingga umat Islam dapat menentukan sikap dalam menghadapi tantangan mereka, apakah mereka itu harus diperangi atau diusir. Peristiwa ini telah terjadi, umat Islam memerangi Bani Quraizah dan Bani Nadir dari Medinah setelah mereka merobek-robek perjanjian. Mereka memberi bantuan kepada orang-orang musyrikin, setelah mereka diberi maaf berulang kali.
Kemudian Allah memberikan ketegasan atau janji bahwa Dia akan memberikan bantuan kepada kaum Muslimin, dengan menyatakan bahwa Dia berkuasa untuk memberikan kekuatan lain. Dia berkuasa pula untuk memberikan ketetapan hati agar umat Islam tetap berpegang pada kebenaran. Sehingga mereka dapat mengalahkan orang-orang yang memusuhi umat Islam secara terang-terangan serta menyombongkan kekuatan.***

Halaman:

Editor: Miftahul Arifin

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini